Selamat membaca
Suara bel terus saja terdengar di telinga Arka, Arka yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah memakai baju serta handuk kecil berwarna putih menggantung di lehernya itupun keluar dan membukakan pintu untuk tamunya itu
"Bunda?" Ucap Arka ketika melihat siapa yang membunyikan bel Apertementnya.
Nafiza. Bundanya Arka mengangguk sambil tersenyum menatap putranya yang kini menatapnya bingung.
"Bunda tidak di beri izin masuk, Nih?." Tanya Nafza membuat Arka tersentak.
"Maaf," ucap Arka sambil tersenyum menatap Bundanya.
Arka melangkah maju lalu mencium tangan Nafiza "Bunda masuk aja, nanti Arka bawa kopernya." Ucap Arka seraya menyingkir dari pintu dan mengambil koper milik Bundanya.
Nafiza mengangguk lalu masuk ke dalam Apertement milik putranya, ia menatap sekeliling Apertement putranya yang terlihat sangat Mewah dan besar padahal yang tinggal hanya Arka sendiri saja.
"Mas Azka selalu berlebihan" batin Nafiza sambil menggelengkan kepalanya.
Suaminya kalau membeli sesuatu selalu yang mahal dan mewah contohnya Apertement yang Arka tinggali sekarang, terlihat sangat mewah dan besar untuk Arka yang hanya tinggal sendirian.
"Bunda cuman sendiri?" Tanya Arka membuat Nafiza mengangguk.
"Ayah sama yang lainnya Tahu?" Tanya Arka lagu
Nafizah menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil membuat Arka tersenyum,
"Pasti Ayah khawatir sekarang." Ucap Arka.
"Bunda kabari Ayah, sebelum Ayah kalap lagi kalau nggak dapati Bunda di rumah." Ucap Arka membuat Nafiza mengangguk sambil terkekeh.
Arka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Bundanya yang hanya terkekeh mendengar ucapannya. Entah apa yang sudah terjadi di Rumahnya sekarang ini.
Ayah Arka sangat Posessive terhadap Bundanya, dan hal itu terjadi sudah lama sekali. Apapun yang di lakukan Bundanya harus di kasih tahu Ayahnya.
Dan Kemanapun dan dimanapun Bundanya pergi serta berada harus juga di beritahu Ayah.
Dan yang memberitahu pelayan, dan penjaga yabg di khusukan untuk menjaga Bundanya.
Arka hanya berdoa untuk Para pelayan dan penjaga khususnya para penjaga bundanya, tidak terjadi apa apa hanya karna tidak menemukan bundanya.
"Iya Nanti Bunda jasih kabar." Ucap Nafiza.
"Bunda istirahat dulu. Pasti capek." Ucap Arka membuat Nafiza mengangguk lalu berjalan di salah satu kamar kosong yang pastinya bersih.
Arka menatap Bundanya yang masuk kedalam salah satu kamar yang memang sengaja Arka bersihkan kemarin, karna ia tahu Bunda, atau Ayahnya akan datang untuk acara wisuda nantinya.
"Pasti Ayah langsung terbang kemari pas tahu bunda di sini." Gumam Arka.
TING..
Suara bel Apertement kembali berbunyi membuat Arka berjalan menuju Pintu.
"Kalian?" Ucap Arka ketika melihat David dan Rania.
David mengangguk sedangkan Rania tersenyum menatap Arka.
Arka dengan rambut sedikit basah adalah hal yang baru Rania lihat. Pria itu bertambah tampan dengan rambut terlihat berantakan dan basah.
Arka menatap David lalu menatap Rania. "Kita boleh masuk Ar?" Tanya Rania membuat Arka terdiam, lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka-Anin (Proses Revisi)
Novela Juvenil#Cerita ke-2 Anin. Tentang Arka & Anin. Hubungan keduanya selalu baik-baik saja. Akan tetapi, selalu saja ada orang-orang yang membuat hubungan keduanya goyah. Mantan Anin yang masih suka mengejar Anin, dan wanita yang selalu bersama Arka. Akank...