Prolog

5.3K 218 5
                                    

"Sak, maksud lo apaan ngerebut dia dari gue?!"

"Apaan sih, Beb! Kok lo dateng-dateng ngegas?"

"Dasar emang lo, pebinor!"

Saktia yang tidak terima Beby membentaknya pun berdiri dari bangkunya dan menatap Beby dengan tatapan bencinya.

"Maksud lo apa bilang kayak gitu?!"

"Karena lo udah ngerebut Shania dari gue!"

"Helloowww!! Ya lo ngaca aja keles! Lo itu cuek dan selalu gak punya waktu buat Shania. Ya, wajar dong kalau dia ngebuka hatinya untuk orang lain!"

"Tapi nggak gini juga, Sak! Gue udah nganggap lo tuh sahabat gue! Gue percaya sama lo! Tapi sekarang, lo malah ngekhianatin persahabatan kita! Lo tau kan betapa susahnya gue dapetin hatinya Shania?!"

Saktia mendelik dan memutar malas bola matanya.

"Ya terus? Urusan gue gitu? Hah! Itu urusan lo! Udah ah gue mau cabut! Bye!"

Beby berdiri terdiam saat Saktia berjalan melewatinya.

***

Beby Chaesara Anadila dan Saktia Oktapyani adalah dua sahabat yang sangat lengket. Semua orang sudah tahu kalau Beby selalu membela Saktia walaupun dia melakukan kesalahan yang besar sekalipun.

Tapi tidak dengan Saktia. Saktia bersahabat dengan Beby karena hutang budinya dengan Beby semasa SMA dulu. Dulu, Beby selalu membantunya dalam segala hal, termasuk dance dan mata pelajaran.

Untuk urusan cinta, Saktia orangnya lebih ke aktraktif. Karena dia suka menebar pesona ke setiap orang yang dilihatnya. Tapi saat melihat Shania, dia langsung jatuh hati meskipun dia tahu bahwa Shania sedang menjalani hubungan dengan Beby, sahabatnya.

***

Suatu hari, Shania terlihat menangis di sebuah taman. Saktia yang kebetulan sedang melakukan olah raga paginya langsung mendekati Shania.

"Kenapa Shan?" Tanya Saktia.

Shania memandang ke arah suara yang bertanya kepadanya. Dia berharap orang tersebut adalah Beby.

"Lah, lo kenapa nangis?"

"Sak, gue boleh pinjam pundak lo gak?"

Saktia terkejut mendengar pertanyaan dari Shania. Wajar saja, karena dia telah memendam perasaannya kepada Shania sangat lama.

"Sak, kenapa diem?" Tanya Shania masih dengan suara lirihnya.

"Eh iya, boleh kok!"

Shania tersenyum tipis dan menyandarkan kepalanya ke pundak Saktia. Sejenak, dia merasa tenang dan melupakan masalahnya.

"Andai ini pundak kamu, Beb." Batin Shania.

***

Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta segitiga tersebut?

Nantikan cerita ini, SEGERA!!

***

End of Prolog

Between You and Her(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang