Renata melotot membaca pesan itu. Dengan cepat cewek itu melompat dari kasur dan turun ke lantai bawah sambil terus mengetik.
Renata Audi : Lo beneran di dpn rumah gue?
Meow mengikuti langkah Renata sambil sesekali menggesekan bulu halusnya ke tungkai putih cewek itu.
Renata mengintip dari jendela rumah. Dan dia sekarang tersenyum kecil tanpa sadar. Galen tepat di depan pintu rumahnya dengan membawa kandang kucing berisi Miaow di tangan kiri.
Tanpa pikir panjang, Renata membuka pintu itu dan memicingkan sebelah mata. "Gak usah sok romantis." tak ayal saat mengatakan itu, Renata tetap mempersilakan Galen untuk masuk.
Galen mendengus singkat. Ya, dia memang sereceh itu. Matanya meliar melihat interior rumah pacarnya. "Kok sepi banget sih?"
"Gue sendirian di rumah, Mama lagi kondangan." kata Renata bersamaan dengan suara pintu yang tertutup.
Galen mengangguk takzim. Tanpa diperintah, Galen duduk di sofa ruang tamu. Cewek itu membenarkan cepolan di rambutnya dan bertanya dengan posisi berdiri di depan Galen. "Ngapain ke sini?"
Galen memberikan senyum khasnya yang amat menawan. Dia mengangkat kandang Miaow. "Mimi mau ngapelin Meme katanya,"
Renata mendenguskan tawanya pendek. Cewek itu menunduk dan menggendong Meow yang sedari tadi berputar-putar di sebelah kakinya. Dia duduk di sebelah Galen. "Btw, lo mau gue bikinin apa?"
"Yang ada aja apa deh," jawab Galen sambil mengeluarkan Miaow dari kandang.
Renata mengangguk dan meletakkan Meow di sofa bersama Miaow. Dua kucing itu kini saling mengusili satu sama lain.
Cewek itu berjalan ke arah dapur dan berniat membuat energen untuk dirinya dan Galen. Tak lupa cewek itu membuatkan sarapan untuk Meow dan Miaow.
Renata kembali ke ruang tamu dengan nampan di tangannya. Galen yang merasakan kehadiran cewek itu langsung mengangkat pandangannya dari ponsel.
"Makasih," ucap Galen sambil meletakkan ponselnya di meja.
Cewek itu berdeham singkat dan membawa Meow dan Miaow untuk memakan whiskas buatannya yang ia taruh di bawah sofa dekat dengan posisi Galen duduk. Setelah memastikan kedua kucing itu makan, Renata mengambil posisi duduk di sebelah Galen dan ikut menyeruput energen vanilla hangat dari gelasnya.
Hening sejenak. Hanya suara sahut-sahutan Meow dan Miaow sesekali terdengar saat mereka sedang memakan whiskas. Renata menaruh gelasnya di meja setelah meminum isinya setengah. "Ga," ujar cewek itu pelan.
Galen berdeham singkat dan ikut menaruh gelasnya di meja. Renata menghela napas sebelum melanjutkan. "Kita ini apa sih?"
"Kita pacaran lah," jawab Galen ringan semudah dia seperti membicarakan cuaca pagi ini. "Perlu gue perje---"
"Bukan gitu, maksud gue...," Renata menggigit bibir bawahnya gugup. "Lo suka sama gue?" tanyanya polos.
Galen mendengus dan memberikan atensinya penuh pada pacarnya yang duduk di sampingnya itu. "Lo sendiri suka sama gue gak?"
Renata menggembungkan pipinya. Matanya menatap liar ke foto di dinding ruang tamunya dan ke hiasan bunga kecil di meja ruang tamu, apapun interior rumahnya ia perhatikan asalkan tidak menatap Galen yang sampai sekarang-bisa dilihat dari ujung mata Renata- masih memakukan pandangannya pada cewek itu.
Tawa merdu Ketua OSIS itu kembali terdengar. "Lo lucu banget kalo lagi salting, gue seneng liatnya," ujar Galen sambil mengacak rambut Renata yang memang sudah berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meow [Completed]
Teen FictionWARNING! 17+ Mengandung kata-kata kasar dan sedikit bumbu dewasa. Bijaklah membaca. * * * Si cewek mesum dan si cowok yang menghindari hal-hal mesum, seekor kucing membuat mereka merasa terkoneksi satu sama lain. Mereka terlalu berbeda dari seg...