-Meow- 14

1.7K 122 331
                                    

Detikan jarum jam terdengar di kelas 11 Mipa 3. Renata bernapas lega sambil melihat kertas presensi kelasnya.

Renata merasa diberikan tanggung jawab oleh Galen hari ini karena dirinya yang diberi kertas presensi. Makanya, walapun sekarang pukul 09.30 yang harusnya siswa-siswa berada di gedung olahraga untuk menonton futsal, Renata malah menunggu kertas presensi penuh dengan tanda tangan anak kelasnya.

Dan baru sekarang kertas tersebut bisa terisi penuh. Renata di kelas sendiri saat ini. Tasya tadi ikut anak cewek lainnya menonton futsal di gedung olahraga.

Sementara itu di sisi lain, pertandingan futsal sedang berlangsung dan tiba-tiba...,

PRITTT

Peluit dengan kencang dibunyikan karena adanya yang terjatuh ke lantai dan perutnya luka. Pertandingan futsal ditunda sebentar dan pemain yang terluka tersebut digiring ke pinggir lapangan.

Kembali ke kelas Renata karena cewek itu juga mengalami sakit di perutnya.

"Aduh." Renata memegangi perutnya sendiri. Dengan buru-buru, ia berdiri dan keluar kelas.

Cewek itu ke toilet untuk menuntaskan panggilan alamnya.

Di depan kaca koridor toilet, dia merapikan ikatan rambutnya.

"Lo gak pernah gerai rambut panjang lo itu, padahal menurut gue rambut lo bagus loh."

Entah pikiran dari mana, bisa-bisanya dia mengingat perkataan Galen di mobil waktu itu.

Renata menghela napas dan melepas kembali ikatan rambutnya. Dia menata rambut panjangnya yang ukurannya sampai siku.

"Gak, kok gue ngerasa kayak bukan gue ya." gumam Renata.

Lagi-lagi cewek itu diuntungkan karena berada di toilet sendiri dan tidak ada yang menganggapnya gila karena hilang ingatan dengan muka sendiri saat melihat ke kaca.

Cewek itu mengangkat alisnya tetap menatap kaca. Dia menuding bayangannya yang ada di kaca.

"Lo siapa sih?"

Renata menghela napas melihat kebodohannya sendiri. Agak aneh memang menggerai rambut panjangnya dengan dirinya sekarang yang memakai seragam. Karena sebelumnya, Renata tidak pernah menggerai rambut di sekolah. Dia menata rambut bagian atasnya yang berantakan.

"Hahaha...." Seketika wajah Galen kembali terekam diingatannya. Cowok itu mengelus puncak kepalanya setelah tertawa. Dan pergi membelakangi Renata dengan berbagai kertas presensi di tangannya.

Tangannya belum beranjak dari atas kepala. Tadi Galen pegang di sini kan?

Dia berbalik membelakangi kaca dan bersender pada wastafel.

Dia mengingat berbagai percakapannya tadi dengan Galen.

"Gue harap lo emang cuma sahabatan sama Fiko dan tetap selamanya gitu."

"Apa hubungannya sama Galen coba?" dia berbicara dengan angin.

"Lo gebetan gue kan?"

"Gue denger dia ngomong itu tadi," Renata menggigit ibu jarinya gemas, "Tapi pas gue tanya lagi dia malah gak mau bahas."

Dia berbicara sambil menggerak-gerakan tangannya. Entah curhat kepada siapa. "Ck, mungkin gue yang salah denger."

Renata membalikkan tubuhnya dengan cepat sehingga rambutnya yang panjang ikut melambai mengikuti arah gerak tubuhnya. Cewek itu kembali menghadap kaca dan menyalakan kran wastafel. Renata mencuci tangan dan membasuh muka.

Meow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang