2972 words
* * *
"Tadi malem tidur jam berapa? Kamu nguap mulu dari tadi."
Aku tidur jam 4 pagi, Ga. Soalnya aku mainan kucing tadi malem, mumpung udah liburan kan ini, nonton ulang kucing di laptop nyampe jam 12 dilanjut baca ulang novel kucing nyampe jam 4, hehe. Pokoknya kamu gak akan bisa misahin aku sama kucing, enak aja!
"Aku tidur lewat dari jam 12, tapi lupa pastinya jam berapa. Susah tidur tadi malem," jawab Renata.
Galen berdeham dan menyalakan AC mobil. "Kita ke tempat latihan tedoku dulu ya, Pak Wana pengin ketemu bentaran buat ngobrolin pertandinganku kemarin. Gak papa nungguin?"
Renata mengangguk. "Sante aja."
Tempat latihan tedo hari ini tak begitu ramai. Tak ada anak-anak cewek yang sempat Renata lihat saat dulu pernah ke tempat ini. Hanya ada beberapa orang yang sedang sibuk dengan lokernya dan ada yang sedang latihan tedo di atas matras di salah satu sudut ruangan luas ini.
"Kamu duduk sini aja dulu ya, aku mau ke ruangannya Pak Wana," ucap Galen sambil menunggu Renata duduk di kursi panjang yang ia tunjuk tadi.
"Oi Galen." Ucapan itu membuat kedua sejoli itu melongok ke arah sumber suara. Terlihat Genta berdiri di hadapan mereka dengan seragam latihannya.
Renata yang mengingat Genta itu langsung menyapa terlebih dahulu. "Hai, Genta."
Genta mengernyit melihat Renata seolah baru menyadari keberadaan cewek itu di ruangan ini. Cowok itu memiringkan kepalanya.
"Ini Ren--" Ucapan Galen terpotong.
"Oh, Renata ya? Maaf baru keinget," ujar Genta.
Renata tersenyum tipis. "Gak papa."
"Lagi istirahat atau udah selesai latihan?" tanya Galen.
"Udah selesai," jawab Genta. Lalu cowok itu menepuk punggung Galen singkat. "Renata udah kesampean jadi cewek lo kan? Atau masih otw aja?"
Renata terkekeh singkat mengingat dulu Genta seenak jidat bilang Renata adalah ceweknya Galen. Dan saat cewek itu menyangkal malah Genta bilangnya mungkin hubungan mereka lagi otw.
Ucapan itu memang doa ya. Buktinya sekarang Renata dan Galen sudah berpacaran seperti perkataan Genta tempo lalu.
"Udah kesampean kok," balas Galen dengan senyumnya.
"Weh selamat ya udah jadian."
Galen dan Renata tersenyum bersamaan sebagai tanggapan.
"Buruan sana, lo dicariin Pak Wana. Kalo kelamaan datengnya, nanti lo disuruh sit up 100 kali," canda Genta.
Galen mengenduskan tawa. "Ini gue mau ke sana."
"Oke, gue duluan, bye Galen, bye Renata."
Renata melambai singkat sebagai balasan sedangkan Galen mengangguk. Renata jadi teringat pikirannya dulu saat melihat interaksi Galen dan Genta tadi.
Bisa-bisanya dulu gue ngira Galen itu gay gara-gara sapu tangan Kak Genta itu ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Meow [Completed]
Teen FictionWARNING! 17+ Mengandung kata-kata kasar dan sedikit bumbu dewasa. Bijaklah membaca. * * * Si cewek mesum dan si cowok yang menghindari hal-hal mesum, seekor kucing membuat mereka merasa terkoneksi satu sama lain. Mereka terlalu berbeda dari seg...