-Meow- 30

705 59 263
                                    

A. N

Mari beri tepuk tangan pada Renata dari kejadian di part sebelumnya (Part 29). Akhirnya Renata tobat walaupun belum sepenuhnya.

Dia udah gak mainan kucing sama temen2 bejatnya itu yah walaupun masih suka mainan kucing sendiri si Renata-nya. Tapi itu suatu perkembangan, guys! Re udah mau jujur ke temen2nya kalo dia udah gak mau mainan kucing lagi sama mereka.

Yang namanya tobat tiap orang kan beda2 ya, ini Re proses tobatnya ya bertahap jg, seengganya dia udah gak nonton kucing sama temen2nya lagi.

* * *

Hari Kamis pun tiba. Niatnya Galen ingin bersantai-santai saja di rumah setelah pulang sekolah karena urusan event sudah dibereskan kemarin. Namun, dia teringat Renata. Galen teringat janjinya untuk belajar bersama cewek itu saat dirinya punya waktu luang.

Galen ingat menjanjikan traktiran pada tiga kawannya saat malam minggu jadi sebaiknya dia bertemu Renata sekarang saja. Saat lampu merah menyala di jalan, Galen mengambil cepat ponselnya dan memberi kabar pada Renata bahwa ia akan ke rumah cewek itu.

Galen kembali menjalankan mobilnya saat lampu sudah hijau. "Gak papa, Re. Sante aja."

Tak lama, hening sejenak karena Renata tak menjawab. "Kamu mau nitip apa? Mumpung masih di jalan ini," tawar Galen.

"Gak usah lah, Ga. Aku banyak cemilan kok di rumah."

*   *   *

"Tuh kan, kucing lagi," ucap Galen setelah Renata mendekat ke arah cowok itu yang sudah duduk manis di ruang tamu.

Renata mengernyit mendengar ucapan Galen. "Maksudnya?"

Galen mengulum bibirnya seperti berusaha menahan senyum gelinya keluar. "Kamu liat aja Meme."

Walaupun batinnya mengatakan, 'Ya iya lah Meme kucing.' namun Renata tetap melempar pandangannya pada Meow lalu matanya seketika terbelalak sesaat baru menyadari maksud kucing dari kalimat Galen.

Cewek bercepol itu segera mendekat ke arah kucingnya lalu menarik celana dalam bermotif kucing yang digigit Meow dan dimain-mainkan dengan kaki pendeknya sedari tadi.

Duh, Meme! Lo malu-maluin gue tau, gak?! Shit!

Renata segera berbalik pergi dan berlarian ke kamarnya tanpa perlu harus melihat reaksi Galen karena melihat kelakuan Renata. Cewek itu menghembuskan napas pendek setelah sampai kamar lalu menaruh celana dalamnya ke dalam keranjang kotor.

Jesus! Meme dasar. Ngapain coba dia ngorek-ngorek keranjang baju terus malah gigit daleman gue? Dan sialnya lagi kenapa Meme ke ruang tamu dan nunjukkin apa yang dia gigit ke Galen?!

Ah sial! Renata tak tahu mau sampai kapan menyalahkan Meow terus-terusan. Cewek itu menutup wajahnya malu.

Untungnya, daleman tadi bersih. Berhubung Renata memang sudah hampir satu minggu tak mainan kucing. Untung, untung, UNTUNG! Batin Renata.

Dia menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan.

"Sip, Re. Sante aja. Gak usah malu, oke? Lo kan biasa malu-maluin," ucap Renata pada dirinya sendiri.

Dia menutup matanya sejenak lalu menaruh keranjang bajunya ke bawah tempat tidur agar tak terlihat orang lain untuk sementara. Dia kembali turun menuju ruang tamu. Dari ujung tangga, dapat dilihat mamanya baru mengantar minuman pada Galen lalu berlalu pergi setelah bercakap singkat.

"Ga, ayo kita belajar di kamar aja. Buku aku pada di atas, males bolak-balik," ujar Renata berusaha sesantai mungkin dan melupakan kejadian memalukan tadi.

Meow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang