Hari sabtu pagi yang cerah. Renata turun dari lantai dua dan menuju ke dapur sambil bersenandung ria.
Cewek itu membuka salah satu pintu lemari yang berada paling bawah dan mengambil mangkok khusus Meow juga whiskas.
KRAK
Cewek itu membuka sachet besar snack kucing tersebut dan menaruh penuh ke mangkok kecil Meow. Renata kembali menaruh whiskas ke lemari setelah mangkoknya terisi.
Renata beralih ke mangkok kecil Meow lainnya dan menuangkan susu dingin-bekas Renata tadi malam- untuk membuat susu itu menjadi tidak dingin lagi.
"Re."
Renata menengok sebentar sebelum kembali fokus pada pekerjaannya menuangkan susu. "Iya, Ma."
"Nanti kamu bawa Meow ke Cat Lovers ya, kasian dia dua hari nggak ada temen sesama kucingnya," kata Mamanya yang sekarang sedang duduk di kursi tinggi bar memperhatikan Renata.
"Aku sih mau-mau aja, Ma. Tapi kan aku gak ada temen nanti sambil nungguin Meme keasikan main, kalo aku kesana juga mau pake apa?"
Renata telah selesai dengan kegiatannya dan menghadap pada orang yang melahirkan cewek itu sepenuhnya.
"Aku kan belum bisa nyetir mobil," lanjut Renata.
"Tenang aja komunitas Cat Lovers kan ngadain acaranya tiap weekend jadi Mama bisa nganterin kamu sekalian ke minimarket buat beli bahan makanan. Nanti kalo udah waktunya pulang, kamu tinggal calling Mama. Gampang kan?"
Renata menghela napas pendek. "Iya deh, Ma."
"Kalo soal temen mah gampang. Anak Mama ini kan udah sok akrab, cerewet lagi. Iya, nggak?" mamanya menaik turunkan alisnya.
"Ck. Iya Ma,"
Setelah berkata itu, Mamanya tersebut memberikan sepiring nasi dan lauk pauk untuk Renata sarapan pagi ini.
Renata membawa sarapannya dulu ke kamar lalu turun lagi untuk membawa sarapan Meow.
"Me, ayo sarapan bareng."
Renata melihat Meow yang sepertinya baru bangun tidur bisa dilihat dari kucing putih itu yang masih tenang di sofa khusus dia untuk tidur.
Renata sarapan dengan kucingnya sambil membuka laptop dan menonton 'kucing' hadiah ulang tahun Fiko kemarin.
Waktu melihat cover CD itu Renata teringat ucapan Fiko yang membuatnya masih bingung kepalang sampai sekarang.
"Gue nggak pernah ngerasa direpotin selama lo masih ada di deket gue."
Ya, mungkin itu pertanda Fiko pengin hubungan persahabatan kita terus langgeng sampai akhir hayat kali ya. Biar dia gak pernah ngerasa direpotin. Batinnya berbicara.
Meow juga masih memakan whiskas lahap dan Renata membagi pikirannya antara sarapan dan menonton 'kucing' di laptopnya.
* * *
Renata menutup pintu mobil itu pelan dan menggendong Meow dengan sebelah tangannya.
"Ya udah Ma, aku masuk dulu ya."
Mama Renata dari dalam menurunkan persneling sambil mengangguk singkat. "Jangan lupa bilang Mama kalo mau pulang,"
Renata tersenyum singkat dan melambai melalui celah kaca mobil yang terbuka sedikit. Cewek itu menghela napas pendek dan membalikkan tubuhnya.
Di depan cewek itu sudah terpampang gedung minimalis bergaya klasik dengan tulisan Cat Lovers yang amat besar di balkon gedung itu.
Renata masuk dengan beberapa orang yang juga masuk sambil membawa kucing masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meow [Completed]
Genç KurguWARNING! 17+ Mengandung kata-kata kasar dan sedikit bumbu dewasa. Bijaklah membaca. * * * Si cewek mesum dan si cowok yang menghindari hal-hal mesum, seekor kucing membuat mereka merasa terkoneksi satu sama lain. Mereka terlalu berbeda dari seg...