2181 words
Hope you enjoy this story
* * *
"Kak Ganteng!" seru Amora sambil melompat memeluk Galen yang baru dipersilahkan Renata untuk masuk ke kamar.
Galen terkejut sebentar dengan kelakuan Amora dan tertawa kecil. Amora melepas pelukannya dan mendongak menatap Galen. "Ayo Kak, sini duduk. Mora bawa hadiah buatan Mora sendiri."
Renata membiarkan pintu kamarnya terbuka lantas mengikuti Galen dan Amora duduk di karpet. "Buatan kamu atau Mama kamu, Mor?" Tukas Renata.
Sebelum gadis itu turun untuk menyiapkan makanan Meow, dia sempat melihat Amora yang sibuk dengan gantungan kunci berukir kayu di tangannya. Sejak sampai kamar Renata, Amora hanya bermain sebentar dengan Meow dan itu membuat Renata heran karena biasanya Amora betah berlama-lama bermain dengan kucingnya.
Amora hanya sibuk dengan gantungan itu dengan merapikan benda itu dengan alat yang Renata tak tahu namanya. Tantenya Renata a.k.a ibunya Amora memang seseorang yang kreatif. Bahkan ibunya Amora dulu semasa SMA dan kuliah menjual pernak-pernik gantungan kunci. Jadi, Renata tak heran bila Amora bisa membuat gantungan tersebut atau mungkin dibantu ibunya.
Amora mencebikkan bibirnya mendengar suara Renata. "Mama cuma bantu bikin desain gantungannya kok, sisanya Mora yang bikin, Kak Re."
Renata hanya memutar bola mata mendengar belaan adik sepupunya itu.
"Oh jadi Mora mau ngasih Kakak gantungan kunci?" timpal Galen.
Amora terkikik kecil dan menyerahkan gantungan kunci kayu dengan model huruf G. Tidak lumayan besar namun gantungan itu halus tanda sudah dirapikan permukaan kayunya dan warna cokelat madu memberi kesan maskulin.
Namun Galen seperti ditimpa kenangan masa lalu saat gantungan itu menyentuh tangannya.
Suatu siang yang terik, Galen dan Genta berjalan beriringan saat pulang sekolah. Tiba-tiba ada wanita dewasa yang berhenti di depan mereka dan menyapa dengan senyum lebar. "Hai, Dek. Kalian kelas berapa?"
Galen dengan mata polosnya akan menjawab saat Genta menyikutnya pelan. "Inget kata Ibu, kita gak boleh ngobrol sama orang asing." bisik Genta.
"Tapi Teteh ini cuma nanya Kak, gak sopan kalo gak dijawab," kata Galen. Lalu dia kembali beralih pada wanita yang memakai jas universitas itu. "Aku kelas dua, Teh. Dan Kakakku ini kelas tiga."
Wanita itu mengangguk kecil. "Mari, Teh." angguk Genta sopan sambil menarik Galen pelan agar berjalan lagi. Namun wanita itu mengerjar keduanya dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Bagus gak gantungan ini?" tanya wanita itu menunjukkan gantungan kayu dengan bentuk robot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meow [Completed]
Teen FictionWARNING! 17+ Mengandung kata-kata kasar dan sedikit bumbu dewasa. Bijaklah membaca. * * * Si cewek mesum dan si cowok yang menghindari hal-hal mesum, seekor kucing membuat mereka merasa terkoneksi satu sama lain. Mereka terlalu berbeda dari seg...