-Meow- 33

631 57 494
                                    

"Hai, Pak Ketua," sapa Renata sesaat keluar dari kelasnya.

Sekarang sudah jam pulang sekolah dan kedua pasangan itu akan bersiap untuk kembali belajar bersama. Galen mengangkat pandangannya dari ponsel dan berdiri dari kursi panjang depan kelas Renata.

"Yuk, Re," ajak Galen dengan tersenyum kecil.

Setelah masuk ke dalam mobil milik Galen, Renata memecah keheningan. "Mau belajar di mana kita?"

"Di rumahku, mau gak?"

Renata menoleh pada Galen. "Mau dong. Aku belum pernah ke rumah kamu."

Galen menyetir mobilnya keluar dari parkiran lalu menghentikan kendaraannya karena harus mengantri dengan kendaraan siswa lain.

"Ibu aku pengin ketemu kamu, Re."

Renata menggigit bibir. "Nanti di rumah ketemu ibumu berarti nih?"

"Iya lah."

"Udah selesai ngajar di kampus?"

"Udah. Lagi otw rumah juga katanya," Galen melirik Renata yang gusar di kursinya. "Kenapa sih?"

"Aku belum ada persiapan kalo ketemu Ibu kamu mau ngapain dan ngobrolin apa aja."

Galen tertawa kecil. "Ya ampun, Re. Sante aja sama Ibu aku."

Renata meniup pelan poninya seraya menyandarkan punggungnya pada kursi. "Ya udah lah, semoga aku gak lakuin kesalahan nanti di rumah kamu."

Galen menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir dengan Renata. "Gak akan, tenang aja." Yang penting Ibu gak tanya macem-macem.

Renata mengiyakan dengan deheman lalu mereka akhirnya sampai di rumah Galen. Untuk sesaat, Renata takjub dengan rumah pacarnya itu, sangat besar. Layaknya bangunan kokoh yang sering ia lihat di buku dongengnya semasa kecil dulu.

Harusnya Renata tak terkejut karena sebelum mengenal Galen pun, teman-temannya sering membicarakan bahwa Galen itu kaya dan tercukupi hidupnya namun rasanya dia tak bisa menahan ekspresi takjubnya saat sudah melihat secara langsung seperti ini.

Gila! Tajir melintir kayaknya pacar lo ini, Re. Langgeng-langgeng dong ya siapa tahu bisa diporotin, kan. Batin kirinya berbicara.

Astaga! Lo apa-apaan sih kiri?! Re, lo gak boleh memanfaatkan Galen pokoknya. Batin kananya ikut berkata.

Renata menggelengkan kepalanya lemah untuk mengembalikan dirinya pada kenyataan. Kini, kedua pasangan itu berjalan melewati pekarangan rumah Galen yang amat luas itu.

"Assalamu'alaikum," ucap Galen sambil membuka pintu rumah. Renata mengekor di belakang dalam diam.

"Duduk aja dulu, Re. Aku mau ganti baju sebentar."

Renata mengangguk dan duduk di salah satu sofa yang ia yakini itu adalah ruang tamu. Namun ia tak tau itu ruang tamu atau bukan karena di lain pojok ruangan ini juga ada kumpulan sofa lainnya.

Meow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang