-Meow- 29

738 59 283
                                    

3297 words

*  *  *

"Eh ini yang bener aja, Ga. Aku ganti duitnya ya?"

"Gak usah. Kapan-kapan gantian aja, kamu yang bayarin makan."

"Oke," jawab Renata.

Yang membuat Renata tidak enakan adalah harga makanannya lebih mahal dari Galen jadi yah dia niatnya tadi mau ganti uangnya saja. Tapi Galen menolaknya.

Yah memang sih, Renata tak bisa menutup kuping dari gosip-gosip temannya dulu (sebelum dia berpacaran dengan Galen) bahwa Galen ini memang anak orang kaya. Tapi yah, rasa-rasanya Renata harus tetap mengganti uang Galen, kan? Hutang ini namanya.

Galen meminum jus mangga dari gelasnya dengan pandangan fokus pada buku fisika di genggamannya. Untungnya, tadi Galen ada pelajaran fisika jadi tak repot lah dia menjelaskan pada pacarnya. "Aku kasih tau satu nomer yang menurut aku menarik soalnya." Dia menghadapkan bukunya pada Renata. "Coba hapalin rumus taraf intensitas gelombang."

Renata meminum thai tea dari gelasnya dan memahami rumus tersebut. "Tapi yang sub bab ini gak ada contoh soalnya, Ga."

"Nah makanya aku bilang soal itu menarik karena belum pernah dikasih contoh soalnya sama Pak Sae."

"Soal tipe sub bab ini beneran keluar di ulangan Ga? Biasanya kan tipe-tipe soalnya udah pernah dikasih tau sebelumnya."

"Tapi gak semuanya kan? Pasti ada satu atau dua soal yang tipenya beda dari biasanya." Cowok itu menyodorkan minumannya pada Renata karena sedari tadi pacarnya itu melirik ke arah minumannya.

Renata memegang sedotan dari gelas Galen lalu menyesap jus mangga dari gelas itu dua tenggak. "Iya sih bener, btw seger banget rasa mangganya. Gak seret."

Galen mengiyakan dengan anggukan. "Berhubung aku cuma bisa bocorin satu soal jadi aku kasih tau soal yang susah itu."

Renata tersenyum lebar. "Makasih, Pak Ketua."

Galen mengiyakan dengan deheman. Renata lalu komat-kamit menghapalkan rumus taraf intensitas gelombang.

Galen mengeluarkan buku lain dan mencoret di kertas bagian belakang. Tak lama kemudian, dia menunjukkan buku itu pada Renata. "Gini bentuk soalnya. Coba kamu kerjain dengan rumus yang kamu hapalin tadi."

Renata mengambil pensil lalu mencoret-coret kertas Galen. "Ih ribet pas mecahin rumus log nya."

Galen geleng-geleng kepala tak menjawab. Dia kembali meminum jusnya dengan pandangan tetap pada Renata yang fokus mengerjakan soal.
Renata agak lama menyelesaikan soal tersebut karena hitungannnya memang rumit.

"Gini?" Renata menunjuk hasil kerjaannya.

"Iya. Jangan lupa kasih satuan, Re. Biar gak dikurangin nilainya."

Renata tersenyum lebar dan mengangguk. Keduanya mulai menghabiskan makanan berat di hadapan mereka.

Galen dan Renata mengobrol hal-hal ringan sambil makan. Sekitar 10 menit kemudian, Galen menyingkirkan piring di hadapannya ke pinggir karena makanannya sudab habis. Dia mencondongkan tubuhnya ke arah Renata yang masih makan di seberangnya. "Kamu besok ulangan susulan biologi yang materi apa?"

"Yang sistem gerak," balas Renata seraya mengangkat pandangannya dan melihat Galen yang fokus pada piringnya. "Masih laper, Ga?"

"Enggak," Ada jeda sedikit sebelum melanjutkan, "Tapi aku penasaran sama rasa saus keju di piring kamu."

"Ya udah, tinggal dicoba aja," kata Renata. Dia menyodorkan piringnya.

Galen mengambil sendok dari piring Renata lalu menaruh sedikit daging ayam dan saus keju dalam sendok itu. Sesaat Galen merasakan kedua komponen itu melebur serasi dalam mulutnya memberi sensasi yang lezat. "Kamu gak paham di sub bab yang mana?"

Meow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang