-Meow- 48

463 46 202
                                    

:(


*     *

I love you, Renata. Bahkan sampai di titik ini, aku masih ngerasain hal itu. I love you until it hurts me so bad. Batin Galen.

Galen menguatkan dirinya lagi. Tak ingin mengungkapkan isi hatinya. Dia kembali mengeluarkan perkataan untuk membohongi hatinya sendiri.

"Re, kamu sadar gak sih, kita ini sebenernya udah putus?"

"Jangan ngalihin pembicaraan...," keluh Renata lagi dengan nada pelan. "Kita jelas-jelas belum putus. Kamu sengaja banget ya pengin berantem sama aku? Kenapa kamu menghindar dari aku? Kamu bahkan gak minta maaf waktu kemarin kita ketemu. Kamu gak senyum sama sekali waktu itu. Kenapa kamu gak ngabarin dan chat aku sama sekali? Apa aku segitu gak pentingnya buat kamu?!" Sudah tumpah ruah semua ganjalan hatinya pada Galen. Tinggal menunggu jawaban orang di depannya.

Galen menghela napas panjang dan melemparkan pandangan pada Renata. Dia menyesal menatap Renata karena mata cewek itu tampak merah menahan tangis, membuat ulu hati Galen terasa seperti dipukul begitu kerasnya oleh sesuatu.

"Dari surat dokter itu, harusnya kamu tau apa semua jawaban dari pertanyaanmu tadi. Aku gak waras, Re. Kamu pantes dapetin yang lebih baik dari aku, kam--"

"Galen... berhenti ngomong ke hal-hal yang mengarah ke putus. Kamu gak gila, kamu itu Galen yang hebat. Aku di sini," Renata memukul dadanya sendiri. "Aku bakal dukung kamu di sini. Aku pengin ikut bikin kamu sembuh apapun masalah sakitmu itu...."

Mungkin beginilah cara kerja Semesta. Mempertemukan segala hal yang berbeda layaknya Renata dan Galen, agar mereka bisa saling melengkapi satu sama lainnya. Namun, apakah itu sebenarnya yang mereka cari? Tentunya tidak.

Apa menurutmu Galen akan bisa bersikap santai dan berusaha menunjukkan kesopanannya pada Tante Rinka setelah segala hal yang ia ketahui sekarang?

Perkiraan Galen saat itu memang tak salah. Ia selalu merasa deja vu saat melihat muka Amora yang mirip wanita itu. Apalagi gantungan kunci yang diberikan Amora juga merupakan benang pelik yang mengingatkannya pada wanita itu lagi.

Re, I still love you, but.... Batin Galen.

Galen berucap dengan tetap menatap Renata, "Jadi, sekarang kamu lagi iba ke aku kan?" Maafin aku, Re. "Karena aku gak sesempurna di mata orang-orang lain," Suaranya melemah kemudian. "Aku emang udah rusak."

Galen mengangkat tangannya agar Renata tak lagi menyela perkataannya. "Dengerin aku selesai ngomong dulu."

Renata akhirnya hanya mengerjapkan mata lalu menyandarkan punggungnya ke bangku.

"Hari terakhir aku ke rumahmu. Waktu itu aku bilang makasih ke kamu, ngasih pesan-pesan ke kamu, dan ngucapin selamat tinggal. Kamu harusnya tau apa artinya," Galen menatap ke arah lain agar tak dapat melihat reaksi Renata. "Kita udah putus dari hari itu."

Renata merasakan sakit yang teramat saat mendengarnya.

Jadi, arti pelukan lama itu, pesan-pesan itu, ucapan terima kasih itu, Lambaian selamat tinggal itu... Galen mutusin gue?

Meow [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang