66

14.5K 986 68
                                    

" Abang " tegur Rish apabila melihat Eiman termenung jauh . Bagai tersedar Eiman memandang ke arah Rish yang menegurnya . Dia tersenyum nipis.

" Kau nak air ke ? Aku ambilkan " balas Eiman mendatar . Rish mengangguk kepala . Eiman menuang air ke dalam cawan lalu dihulurkan kepada Rish .

" Abang , tentang bil hosp .. " Rish menyambut huluran tersebut . Belum sempat dia menghabiskan kata - katanya , Eiman terlebih dahulu menyampuk.

" Kau tak payah bayar balik bil hospital , sekarang kau tidur " arah Eiman lalu menolak bahu Rish perlahan dan baring dengan selesa .

" Tapi saya dah banyak menyusahkan abang dengan kawan - kawan abang . Saya janji kalau duit gaji part time saya cukup , saya akan bayar balik " kata Rish .

Eiman mengeluh perlahan . Dia meraup muka kasar . Makin lama dia berada di sini , makin dia rindu akan arwah adiknya yang satu itu .

" Kau tak payah bayar , setakat gaji kau yang tak seberapa tu tak cukup nak bayar balik bil hospital nie untuk satu hari pun " ucap Eiman mendatar.

" Hehe ! Terima kasih banyak - banyak , abang ! " balas Rish lalu menarik Eiman yang duduk di birai katil ke dalam pelukannya dan tidak terasa dengan kata - kata Eiman.

Eiman tersentak dengan tindakan Rish .

" Arh maaf , saya tak sengaja " ujar Rish serba salah apabila Eiman kaku di dalam pelukannya . Eiman tersenyum nipis lalu menepuk bahu Rish perlahan.

" Tak apa , kau tidur la . Aku nak pergi cari makan dulu . Tekan butang nie kalau kau rasa sakit dekat mana - mana nanti nurse datang " balas Eiman sebelum keluar dari situ.

Senyuman dari jururawat - jururawat wanita yang bertugas itu dihiraukan . Pantang nampak lelaki hensem sikit , baya adik sendiri pun nak goda .

Sementara itu di rumah Adam .

" Weh ! Nak main game kau baru beli tu ! "

Ayra memejam mata kejap , ingat balik dari rumah boleh terus rehat tapi malaun kembar dua ekor nie boleh pula dengan tak dijemput nak melawat rumah .

" Ayra , tak payah segan . Buat macam rumah sendiri . Duduk la sini " sambung Razif lalu menepuk ruang di sebelahnya yang kosong .

' Ini memang rumah aku la ! ' desis Ayra .

" Jangan sepahkan , Razif Zaidan ! " ucap Adam tegas apabila Razif dengan muka tak bersalah menyelerakkan cd game di atas meja kopi tersebut .

" Zarif ! Kau pun sama ! " sambung Adam setelah melihat berterabur komiknya di atas sofa . Mereka berdua menghiraukan Adam , bukan selalu .

" Biarlah , aku buat air kejap " kata Ayra perlahan lalu melangkah ke dapur  membuat air untuk mereka berempat . Adam mengeluh perlahan.

Nasib Razif dan Zarif tak syak apa - apa kerana mereka berdua juga yang ajak dirinya ke rumah Adam sekali . Katanya tak ada bibik yang nak buat air nanti .

" Oi Ayra , macam dah tahu jer dekat mana gula , dekat mana uncang teh ! Kau ada scandal dengan Adam erk ? " usik Razif nakal . Zarif mengangguk setuju .

Tidak menunggu lama Razif mengaduh sakit apabila tiba - tiba buku komik melayang ke atas kepalanya . Tak payah tanya siapa buat , dah tahu !

" Kau yang tak nampak aku tercari - cari mana gula , main game sana diam diam ! " balas Ayra gugup . Razif mencebik lalu menyambung bermain game .

" Terima kasih " ucap Zarif dan Razif serentak . Ayra mengurut dahi lembut melihat cd yang bersepah di meja kopi manakala buku komik berterabur.

" Nanti kem.. " belum sempat Ayra ingin memesan pada Razif dan Zarif untuk mengemas semula , namun katanya terhenti apabila mendengar ketukan .

Nerd Itu Crush Aku  Where stories live. Discover now