77

12.7K 759 40
                                    

" Nak ketuk ker tak ? Battery pula habis . Sst , ketuk jer la ! " gumam Annisa lama . Baru hendak mengetuk pintu , pintu bilik Xmusic terbuka .

" Mak ! " latah Annisa terkejut . Tangannya selamat mengetuk muka Razif . Erk ! Razif memejam mata seketika , Annisa di hadapan dipandang .

" Sorry , tak sengaja " pohon Annisa .

" Sokay , awak nak apa datang sini ? Ayra dah balik " balas Razif menyatakan Ayra sudah balik , kemungkinan Annisa mencari Ayra . Takkan nak cari dia pula kan ?

" Serius la ! Aduh ! " teriak Annisa .

Razif memejam mata sekali lagi sambil mengurut dadanya akibat terkejut dengan jeritan padu dari Annisa secara mengejut itu . Gugur jantung !

" Aduh , macam mana aku nak balik nie , tayar pancit pula . Jalan kaki la jawabnya " keluh Annisa berat . Razif menjongket kening sebelah . Kesian pula kalau tak ditolong .

" Why not naik kereta saya ? Kalau awak tak kisah . Saya bukan nak ambil kesempatan and pretty sure saya akan hantar awak terus balik " usul Razif lembut .

Terteleng kepala Annisa tiga ratus enam puluh darjah ! Crush offer naik satu kereta . Siapa taknak ? Orang bodoh macam bahenol jer tolak !

" Tak susahkan ker ? " tanya Annisa sehabis ayu plus sopan . Kalau Ayra tengok nie mahu kena bahan tujuh keturunan tak habis . Typical gurl when dapat offer dari crush .

" Kalau susah takde offer , buat habis minyak hantar awak juga kan . But , saya ikhlas nak tolong lagipun sekolah dah kosong nie . Bahaya "

Annisa mengganguk perlahan sebelum mengikuti belakang Razif . Annisa fikir Razif tidak akan menolongnya . Iyelah , dia bukan siapa - siapa pada Razif .

Namun , sebaliknya pula terjadi .

Di dalam kereta , mereka berdua hanya mendiamkan diri . Seorang drive , seorang lagi khusyuk kira tiang elektrik kat luar . Annisa pandang Razif di sebelah .

" Why hurm ? " tanya Razif namun mata masih tumpu pada jalan raya di hadapan . Annisa tersentak lalu menggeleng laju . Razif menjeling sekilas .

" Tak selesa ke ? Or sejuk ? " tanya Razif lagi sambil perlahankan suhu penghawa dingin . Annisa menggeleng lagi . Razif buntu , dah kenapa minah nie ?

" Pusing sikit " arah Razif .

Annisa pandang ke kanan .

" I see , ingat skru tercabut atau longgar sebab dari tadi angguk geleng . Allah bagi suara , gunalah awaknya . Saya tak faham bahasa tubuh " perli Razif .

" Tak , saya bukan apa ... "

" Lah ~ , ada suara ! Omg ! " sampuk Razif . Annisa menjeling Razif . Tadi suruh bersuara bila orang bersuara nak sakat pula . Bagi kaki karang baru tahu .

" Nak dengar ker tak nie ? " tanya Annisa kasar . Macam mana aku boleh minat laki annoying macam nie ? Patutlah Ayra pun cam tak betul sekarang .

" Alright , silakan " ucap Razif .

" Saya cuma tertanya jer , kenapa awak tolong saya ? Awak bukan kenal
saya . Kalau saya jahat , ha pancung kepala awak macam mana ? " tanya Annisa sambil tangannya dihulurkan pada leher Razif .

" Kalau awak jahat , saya suakan jer leher saya nie . Ha kelar la . Saya rela " balas Razif bersahaja sambil mensuakan lehernya pada Annisa . Tawanya terhambur .

" Saya serius nie ha kalau orang nak tembak awak macam nie , macam mana ? " marah Annisa lalu tangannya dialihkan kepada tepi kepala Razif .

" Kalau dah tertulis macam tu saya akan hembus nafas terakhir . Siapa saya nak halang ? And I know you well . Kawan Ayra . Cukup la tu "

Nerd Itu Crush Aku  Where stories live. Discover now