Hari ini Iqbaal berkumpul dengan ruang guru squad. Iqbaal asik dengan iphonenya.
Terdapat panggilan masuk.
'memsye reka'
''Assalamu'alaikum, halo?"
'yah'
"hei nak, kenapa?" Iqbaal menganggukan kepalanya kala kaka iparnya ka Adi menerangkan.
'pulang yah' suara Reka
"bentar lagi, ayah lagi ada acara. Reka mau nitip apa ke ayah?" tanya Iqbaal dengan mengganggukan kepalanya.
'ayah pulang, huahhhh ayah'
Suara Reka memenuhi suara iphonenya.
"iya bentaran, nunggu ayah bentaran ya nak. Bentar lagi pulang, jangan nangis" bujuk Iqbaal.
Iqbaal menghela nafas panjangnya. Dan menatap kearah depan, tersenyum kala Omen mengajaknya bercanda.
"jangan gitu Men, yah bukan temen gua lu" Iqbaal menjauhkan iphonenya agar putranya tak mendengar kata-kata candaanya.
"jangan gitu Baale" Omen menunjuk kearah Iqbaal dan mengedipkan matanya.
"anjir" Iqbaal nyengir membuat Omen memeletkan lidahnya.
"bentar dulu, anak gua telvon ini" ujar Iqbaal mulai mendekatkan iphonenya kearah telinganya kembali.
"Reka nak" Iqbaal memanggil putranya.
'Reka lagi nangis, udah selesain aja meeting kamu. Jangan telvon dulu, dia rewel kalo denger suara kamu.' suara (namakamu) memberi nasihat kepada Iqbaal.
"iya-iya, aku matiin ya. Salam buat Reka. Assalamu'alaikum''
'waalaikumsalam'
"apa Baale?" tanya Omen
''jangan jail lu" iqbaal menunjukan wajah sinisnya.
"engga, itu si Adi noh" Omen menunjuk kearah kang Adi.
"engga."
"kang Adi enak teteh sama Shenna nemenin, lah gua? Mana yang nemenin mana?" Iqbaal menunjukan wajah memelasnya.
"gua lu anggape apa Le?" sahut Omen melempar tatapan menggoda.
"ih"
***
(namakamu) sedang menenangkan putranya, Reka menangis dengan posisi tengkurap.
"telpon ayah mah" Reka masih bergumam.
"ayah bentar lagi pulang" (namakamu) mengelus punggung Reka.
"bangun sini, mamah gendong" Reka digendong oleh (namakamu).
"kalo Reka nangis terus, ayah ga pulang-pulang" ancaman (namakamu) sukses membuat Reka berhenti menangis.
"makan mah" Reka meminta makan karena sepulang dari Bandung Reka tak mau makan nasi.
"makan nasi ya nak?" tawar (namakamu)
''GA MAU!'' suara sentakan Reka membuat (namakamu) kaget.
