Iqbaal masih tergulung selimut tebal, ia enggan membuka kelopak matanya.
Meski beranak satu dan sudah beristri, ia masih terlihat masih muda. Ia tak pernah terlihat sudah beristri.
Meski ia sedang tidak enak perasaanya, saat tau svmmerdose tak jadi manggung.
"Baale, bini tadi telpon ini." Omen membangunkan Iqbaal.
Namun Iqbaal hanya membalikan tubuhnya, enggan membuka matanya.
Omen lantas memainkan kelopak mata Iqbaal, agar Iqbaal membuka matanya.
Iqbaal yang merasa terusik tidurnya, membuatnya membuka matanya.
"apa si?" tanya Iqbaal sewot.
"bini telpon ini."
Iqbaal dengan cepat menegakan tubuhnya, mengambil ponselnya.
"hallo sayang"
"kamu lama banget si jawabnya, kamu baru bangun?"
"iya, kenapa?"
"kamu jadi pulang apa engga?''
"engga, soalnya aku ada scene. Maaf banget ya."
"iya udah ga papa, aku tutup dulu ya telfonya." (namakamu) memataikan sambungan secara sepihak, membuat Iqbaal tak enak hati kepada istrinya.
Ia mengirim beberapa pesan kepada istrinya, namun nilih tak ada jawaban dari istrinya. Bahkan istrinya tidak online.
"gua gatau kenapa (namakamu) tumben kaya gini, kaya ada yang aneh." ucap Iqbaal yang uring-uringan.
"telpon mamake aja" ujar Omen kepada Iqbaal.
Iqbaal menghubungi ibu mertuanya, namun belum ada jawaban sama sekali.
Iqbaal memikirkan istrinya, entah apa yang sedang istrinya pikirkan sekarang.
Berbeda dengan Iqbaal, (namakamu) berada dikamar mandi merasakan perutnya sakit.
"mamah napa?"
"ga papa, abang mandi ya." ujar (namakamu) mendekati putranya ini.
"ndak mau"
"loh kenapa?''
"ayah"
"loh kok ayah?"
"mau ayah."
"ayahkan lagi kerja."
"mau ayah!"
"nanti sore ayah pulang"
"mau ayah!"
"bentar, abang kekasur dulu sama. Mamah mau mandi dulu." ujar (namakamu), Reka keluar dari kamar mandi.
Sedangkan (namakamu) merasakan mual dipagi hari.
Setelah mual ia lantas mandi, entah kenapa ia ingin bersama Iqbaal.
***
Iqbaal kebetulan sudah ada di jakarta, karena ia mendapat undangan keacara pameran foto.
Iqbaal sudah berada dirumahnya, membawa makanan dan beberapa oleh-oleh.
"baal, bini dari tadi dikamar terus noh." Ferrel kepada Iqbaal, membuat Iqbaal terkejut.