32 | BEST PART

10K 1K 241
                                    

Iqbaal masih terlelap sama halnya dengan Reka dan Alesha, sedangkan (namakamu) ia sedang berada didapur yang tersedia dilantai atas.

"Iqbaal udah bangun?" tanya Omen yang duduk dihadapan (namakamu).

"belom, dia masih tidur. Tadi malem Alesha sama Reka rewel, sekarang juga masih pada panas badannya."

(namakamu) memakam roti yang ia buat tadi, "emang hari ini ada acara?"

"ga ada si, paling nanti mau latian sama svmmerdose"

"yangg"

(namakamu) meletakan rotinya kepiring, ia melangkahkan kakinya menasuki kamar.

"kenapa?" (namakamu) berdiri disamping Iqbaal.

"aku pusing" jawab Iqbaal dengan suara seraknya.

(namakamu) mengecek suhu badan suaminya, menempelkan punggung tanganya kekening Iqbaal yang cukup panas dan leher Iqbaal juga panas.

"minum obat dulu ya, nanti kedokter." kata (namakamu) membuka laci mencari obat.

Iqbaal menggelengkan kepalanya, "jangan kedokter yang." (namakamu) memegangi obat yang tadi ia ambil "ya gimana, badan kamu makin panas nanti."

(namakamu) memberikan satu tablet obat kepada Iqbaal, Iqbaal dengan pasrah menerima dan menelanya.

"nih minumnya." (namakamu) memberikan segelas air putih kepada Iqbaal.

Setelah meminum obat, Iqbaal memejamkan kedua matanya kembali.

(namakamu) duduk dipinggiran kasur, lenganya digenggam oleh Iqbaal.

(namakamu) mengambil ponselanya, ia melirik Reka dan Alesha yang masih terlelap.

"hallo Ya, ini tolong Reka sama Alesha ya. Mamah suruh kesini juga."

"iya bu.."

Alesha kebetulan sudah bangun, ia sudah bisa tengkurap. Membuat (namakamu) was-was.

"baal, ini tanganya. Alesha bangun, takut jatuh ini." (namakamu) mengelus lengan Iqbaal.

Iqbaal menoleh kearah Alesha yang melihatnya. Alesha juga tertawa dengan memainkan jemarinya.

"jangan dimakan sayang."

Alesha hanya tertawa, namun Iqbaal sama sekali belum merespon Alesha.

Kepalanya pusing, sejak menikah ia jarang sekali sakit seperti ini. Hanya beberapa kali saja.

"ayah sakit de, kasian ya." (namakamu) mengelus pipi gembul Alesha.

Aya masuk kekamar dengan Omen. Tita juga ikut masuk, Tita lantas girang melihat Alesha sudah bangun.

"sini gendong Tita." Tita menggendong Alesha, Alesha justru merentangkan kedua tanganya ke Iqbaal.

Iqbaal hanya bisa tersenyum tipis. Pusing, mual, dan perut sakit itu yang dirasakan Iqbaal saat ini.

"Alesha maunya sama ayah ya? Ayah sakit nak. Cium ayah aja ya." Tita membiarkan Alesha mencium pipi Iqbaal.

"ayah sembuh yaa, biar bisa main sama Alesha."

Alesha kembali menangis ketika ia dijauhkan sedikit dari Iqbaal. Iqbaal memejamkan kedua kelopak matanya.

Sehabis meminum obat, ia merasa mengantuk. Untungnya Iqbaal sudah tidak menggenggam tangan istrinya.

"Alesha sama mamah ya, ayah lagi sakit. Nanti kalo sembuh main lagi ya."

Kebetulan Reka sudah berada diluar, akhirnya (namakamu) membawa Alesha keluar bersama Tita. Hanya Omen yang berada disini sekarang.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang