39 | BEST PART

8.6K 957 99
                                    

Pagi ini Iqbaal baru saja pulang dari tempat latihan bersama Rinrin, Agy, Ibu, Bapak, Omen, Zidny dan banyak lagi.

Iqbaal memasuki rumahnya, ia menaiki tangga. Tak melihat siapapun, rumah sepi.

"yang."

Iqbaal memasuki kamarnya, terlihat kamar rapi. (namakamu) keluar dari kamar mandi.

Lengkap dengan kaos pendek berwarna hitam dan celana rumahan panjang.

"udah pulang, dari kapan?"

"baru aja, Reka sama Alesha mana?"

"sama Tita, mau dibelanjain."

"tumben kamu ga ikut, biasanya cepet kalo belanja."

"kalo sama kamu aku mau, biar dibayarin."

"ya kamu sekali beli tas harganya ratusan juta."

"engga ya, ih jangan dilebih-lebihin dong."

"beneran kan? Yang kemarin itu tas kecil kamu beli merk apa itu Gucci." sahut Iqbaal.

"oh kamu ga ikhlas belinya?"

"ya ikhlas, tapi jan sering-sering."

"nyenengin istri doang juga."

"iya sayang iya, oh iya besok beberapa barang yang dibawah bakal dipindahin kerumah baru kita."

"iya, sekalian besok ditata ulang."

"kamarnya jangan cat warna itu dong, aku kan sukanya yang kaya coklat milo, apa putih apa pink."

"bagus itu yang."

"kita pisah kamar aja gimana?"

"enak aja!"

"ya makanya dicat ulang, aku ga suka warna biru itu."

"ya udah si, terima aja."

"ih orang ga suka juga."

(namakamu) duduk ditepi ranjang, berhadapan dengan suaminya.

Tak lama Omen masuk kedalam kamar Iqbaal dan (namakamu). Ia duduk disofa yang tersedia disini.

"aku kemarin beli eh ga beli buat baju, sama kaya kamu, Reka sama Alesha juga."

"baju apa?"

"biasa si, aku pingin aja. Hadiah buat kamu."

"harganya?" tanya Iqbaal.

"ya adalah, ngapain tanya-tanya."

"coba bisikin ditelinga aku."

(namakamu) membisikan harga baju mereka semua.

"kok punya kamu lebih mahal?" Iqbaal kaget bukan main.

"ya kenapa si."

"punya aku sama Reka aja ga nyampe harga baju kamu yang."

"ya udah si."

"parah banget, sebel---" (namakamu) lebih dulu menutup mulut Iqbaal.

"ya udah si, gausah diomongin juga."

"ya engga."

"nanti makan bareng sama-sama, ibu sama bapak juga mau?"

"ada Agy sama Rinrin juga kok."

"gue juga ada." ucap Omen.

Ponsel (namakamu) berdering membuatnya menganggkat telfon via video call dari Aya.

"hallo kenapa Ya?"

"mah, abang mau sepatu ini boleh?"

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang