Iqbaal berkumpul dengan Rinrin, Agy, Omen, Zidny, Dean dan semuanya.
"Ibay tetep sama Abuy, gamau tau!" Agy berucap seperti itu membuat tawa mereka semua meledak.
"Abuy hanya untuk Ibay" tambah Iqba membuat Zidny merona.
"ciat, Zidny baperrrrr" ledek Rinrin membuat Zidny menutup kedua pipinya.
"kapan nikahnya ini Rinrin? Anak gua udah dua loh." ledek Iqbaal kepada Rinrin.
Rinrin merajuk, membuat Iqbaal memeluk Rinrin. Banyak keseruan yang diabadikan disnapgram.
Shippers Iqbaal dan Zidny selalu heboh, entahlah.
Berbeda dengan Iqbaal, (namakanu) sedang dirumah sakit. Hari ini Alesha imunisasi, ia tidak sendirian ditemani oleh Salsha.
"Ersha nanti ditimbang berat badanya deh, makin embul aja dia" Salsha menciumi pipi Ersha.
(namakamu) memasuki ruangan, dokter Arin adalah dokter Reka dulu dan sekarang Alesha pun dokter Arin.
Drt Drt...
"Sha tolongin hp aku bunyi." pinta (namakamu).
Salsha membuka tas kakanya, melihat nama yang tertera diponselnya.
Tita
"hallo, Tita?"
"(namakamu) mana?"
"lagi nenangin Alesha, dia nangis."
"ini Reka, jarinya kejepit pintu kamar. Berdarah"
Salsha terkejut mendengar perkataan Tita barusan, ia melirik (namakamu) yang masih menengangkan Alesha.
"dibawa kesini aja, mba (namakamu) masih nenangin Alesha. Emang Iqbaal ga ada?"
"dia keluar sama Omen. Ini lagi digendong Aya, tapi darahnya ga berhenti keluar terus."
"mba (namakamu), ini Tita mau ngomong." Salsha memberikan ponselnya kepada (namakamu).
"hallo Tita?"
"hallo, (namakamu). Ini Reka kejepit pintu jarinya, darahnya ga berenti ini. Tita bawa kedokter ga mau, maunya sama ayah sama mamah katanya."
"disusulin kesini aja mah, aku bolak-balik kesana nanti lama."
"anaknya ga mau"
"mana sini, aku ngomong"
"huahhhhh, sakitt mah"
"iya, abang susulin mamah ya kesini. Sama Tita, mamah sama adek disini. Nurut ya sama mamah." lirih (namakamu), karena Reka tidak mau dipaksa, sekalinya dipaksa ia akan marah.
"mau ya?"
"ya udah, Tita kesitu ya"
***
R
eka menangis digendongan (namakamu), Reka sedang diperikasa oleh dokter.
