16 | BEST PART

11.2K 1K 69
                                    

Iqbaal sudah terbang kejakarta, ia akan menyelesaikan masalahanya. Ia tak mau istrinya berfikir yang tidak-tidak kepadanya.

Sesampainya dirumah ia lantas masuk, rumah sepi. Ia menaiki tangga kamarnya.

Tepat!

Istrinya sedang duduk disofa yang berhadapan dengan tivi, dengan Reka dan Ziel dibawah karpet bulu.

Iqbaal mendekati istrinya, ia mengelus pundak (namakamu). (namakamu) terkejut bukan main, jika ia tak menoleh ia pastikan Iqbaal akan jatuh.

"kok disini?"

Heran (namakamu) kala Iqbaal berada dihadapanya.

Iqbaal menganggukan kepalanya, mendekati istrinya. Namun (namakamu) menggelengkan kepalanya.

"Aya Ya, ini tolong Reka ditungguin." suruh (namakamu) kepada aya. Baby sister Reka, karena (namakamu) kadang sibuk tak bisa menemani sekolah Reka.

"iya bu (namakamu)." aya mendekati Ziel dan Reka.

Reka belum ngeh adanya Iqbaal, menjadikan ia tak peduli sama sekali.

(namakamu) menarik lengan Iqbaal memasuki kamarnya, dan menutup rapat pintu kamarnya.

Iqbaal meletakan tasnya diranjang, (namakamu) duduk ditepi ranjang.

"itu maksudnya apa?"

"aku ga ngerti kalo Zidny deket banget mukanya sama aku, dan aku ga ngerti kalo ada yang videon entah itu mba turah atau ada mata-mata yang memang ga mau aku sama kamu akur." jelas Iqbaal memijat keningnya.

"maaf yang, aku beneran ga sengaja. Aku ga akan ngulangin lagi, percaya sama aku yang." Iqbaal mengelus puncak kepala istrinya.

"jangan ngelakuin lagi, aku ga mau Reka ngeliat. Media sosial itu nakutin sekarang, aku ga mau Reka nonton berita kamu. Aku mohon belajar dari sekarang, aku ga mau imbasnya ke Reka aku ga mau." (namakamu) menitikan air matanya.

Iqbaal lantas memeluk istrinya, mengecup puncak kepala (namakamu).

"aku janji." Iqbaal berbisik ditelinga kiri (namakamu).

(namakamu) menganggukan kepalanya, ia percaya apa yang dikatakan suaminya ini.

"udah jangan nangis." Iqbaal mengelus rambut (namakamu).

"aku mau kamu sama aku kaya bunda sama ayah. Yang sampai sekarang menghabiskan masa tuanya bersama, melihat cucunya, pokoknya kita bisa lebih dari ayah sama bunda, mamah sama papah juga."

(namakamu) menganggukan kepalanya, tanda ia menyetujui ucapan Iqbaal barusan.

(namakamu) menggigit bibir atasnya, Iqbaal duduk disamping (namakamu).

Selang beberapa menit, Iqbaal teringak ia belum menyapa jagoan kecilnya.

Iqbaal beranjak dari ranjang, melangkah keluar. Ia melihat Reka yang masih bermain mobil dan robot dengan Ziel.

"Reka" panggil Iqbaal.

Reka mengalihkan pandanganya, ia memamerkan jajaran giginya. Berlari kearah Iqbaal.

Iqbaal berjongkok memeluk putranya itu dengan erat. Rindunya terobati dengan adanya Reka.

"abang beli lobot lagi, sama dikasi Om Alel." Reka bercerita kepada Iqbaal.

Iqbaal membawa Reka kedalam gendonganya dan menciumi pipi Reka.

"abang mau main dulu ayah." Reka meminta diturunkan oleh Iqbaal.

Iqbaal lantas menurunkan Reka, karena jika tidak Reka akan rewel melebihi biasanya.

(namakamu) keluar dari kamar, ia akan membuatkan teh untuk Iqbaal. Sebelum itu ia menuangkan air putih kedalam gelas dan memberikanya kepada Iqbaal.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang