(namakamu) mengeliat karena mendengar alarm dari ponselnya. Dan segera mematikan alarmnya.
Ia melirik kearah putranya, karena ia menginap dirumah mamahnya.
Iqbaal memang sudah empat hari menghabiskan waktunya dilokasi syutingnya.
Tak ayal jika (namakamu) terbiasa bangun tanpa pelukan sang suami, berbeda dengan Salsha yang selalu bersama Ferrel.
Ia segera bangkit dari tidurnya, ini waktu teh Ody akan disumpah menjadi dokter gigi. Mengharusnya ia berangkat tak bersama Iqbaal, hanya saja mereka akan bertemu di sana.
(namakamu) sudah bersiap dengan kebaya sama dengan mertua dan ibunya. dengan make up yang natural.
"(nama), Reka kasian. Dia ditinggal sama mamah aja deh, kamu yang kesana mamah nungguin Reka" mamahnya muncul dari balik pintu kamarnya.
"kaget astaga, ya Reka ikut lah. Sayang baju barunya ga pernah dipake" (namakamu) membenarkan lipstiknya.
"ih kasian dia" mamah Nena melirik kearah Reka yang tertidur pulas. Dikarenakan Reka tadi malam rewel memanggil nama Iqbaal.
"Reka sayang, bangun nak" (namakamu) membangunkan putranya dengan lembut.
Reka hanya mengeliat tanpa membuka matanya.
"kasian ih (namakamu)" ringis Nena yang tak tega cucu pertamanya dibangunkan.
"dia tidur jam setengah tiga loh (namakamu), kasian"
(namakamu) menggendong Reka. Dan berjalan keluar kamar.
"mah baju Reka bawain tolong, nanti cuci muka aja di mobil" kekeh (namakamu).
***
Iqbaal sudah memakai batik sama dengan Hery, kang Adi. Sedangkan putranya dan istrinya belum ada tanda-tanda datang.
Iqbaal berdiri dari duduknya menghampiri wanita yang menggendong buah hatinya.
"kamu baru nyampe dari mana?" tanya Iqbaal to the point
"bangunin Reka, sama aja kaya bangunin kamu." gerutu (namakamu)
Iqbaal mencium puncak kepala Reka, dan kening (namakamu).
"acaranya udah dimulai?" tanya (namakamu) yang memberikan Reka untuk digendong Iqbaal.
"bentar lagi" Iqbaal menuju tempat duduk yang sudah disediakan bersama ibu mertua, dan istrinya.
Selang beberapa menit, acara sudah dimulai. Reka tertidur digendongan Iqbaal, dengan Iqbaal yang memainkan ponselnya.
"bangun Baal, teteh mau peluk katanya" suruh Hery ayah Iqbaal.
Iqbaal dan (namakamu) bangun dari duduknya, Iqbaal tak mempermasalahkan Reka yang tertidur digendonganya. Asal itu nyaman baginya.
''whatt?" Iqbaal memekik melihat teh Ody yang menangis kala dicium keningnya oleh kang Adi.
Ody pun dipeluk oleh Iqbaal tak lupa Iqbaal memberi ciuman dipelipis sang kaka. (namakamu) juga mendekap kaka iparnya.
"aku terharu deh, selamat ya teh" lirih (namakamu)
"makasih ya (namakamu)" Ody menghapus air matanya.