04 | BEST PART

14.2K 957 23
                                    

Iqbaal tersenyum bangga karena mendapat penghargaan diacara bergengsi.

Ia membuat banyak video untuk teman-temannya yang sudah mendukung kariernya selama ini.

Setelah membuat beberapa video, ia melirik putranya yang sedang berlatih menghafal surat pendek.

Iqbaal merasa terharu melihat putranya tumbuh seperti dirinya, dahulu ia tak pernah tau apakah anaknya akan mengikutinya atau bahkan tak mengikutinya.

Ia masih tak menyangka, diumur 23 tahun ia sudah memiliki keluarga kecil yang tak pernah menuntut untuk Iqbaal memberi waktu full.

(namakamu) mendekati Iqbaal, duduk disamping Iqbaal dan mengelus lengan suaminya.

Iqbaal melirik istrinya dengan senyum manisnya. Iqbaal menggengam tangan istrinya membawanya kedada bidangnya.

"thanks for you support, aku ga tau gimana jadinya kalo kamu bukan istri aku. Karena sampai saat ini aku mikir, apa aku terlalu nyia-nyian kamu sama Reka. Sedangkan kebanyakan lelaki disana mencari wanita seperti kamu, dan memeliki seorang anak yang ga rewel. Please stay with me baby" perkataan Iqbaal membuat (namakamu) melepas genggaman Iqbaal, ia menangkup kedua pipi Iqbaal.

"Tuhan tau mana yang baik, takdir Tuhan memang kaya gini. Kamu jadi suami aku dan reka sebagai anak kamu, aku ga pernah sama sekali kepikiran buat nikah sama kamu bahkan sama public figur sekalipun. Tapi ternyata takdir buat aku nikah sama kamu" papar (namakamu)

"maafin aku kalo aku ga ada quality time sama kamu, Reka. Bahkan aku kadang lupa ngabarin kamu. I'm sorry again" sesal Iqbaal.

"aku ga minta apa-apa sama kamu, cuma jadilah suami yang memang Tuhan takdirkan buat aku. Sudah aku siapin tempat terbaik aku buat kamu isi sebagai suami bagi aku, dan jadilah ayah yang mampu membantu kesuliatan anak kamu" Iqbaal lekas memeluk istrinya.

"i promise" bisik Iqbaal

''abang iya" Reka merentangkan kedual tanganya, disambut oleh Iqbaal yang memangku putranya.

''Reka Sayang ayah?" tanya Iqbaal kepada putranya.

Reka menganggukan kepalanya.

"cium ayah dulu" Iqbaal memejamkan matanya.

Reka pun mencium sekilas bibir Iqbaal, dan Iqbaal juga mencium pipi putranya.

"hari ini kerumah Tita mau ga?'' tanya (namakamu).

Reka masih duduk dipangkuan sang ayah, dengan ia yang sibuk memainkan mobilnya.

"aku ada reading film bumi manusia yang" ujar Iqbaal mengusap rambut putranya yang berada dipangkuannya.

"padahal nanti malem mau ngasih surpise sama mamah, kamu malah ga bisa." (namakamu) mengusap kepala putranya.

"mah''

"apa nak?" tanya (namakamu) kepada Reka.

"ini tolong" Reka memberi mobil yang rusak.

(namakamu) menerima mobil Reka yang rusak.

"maafin aku ya, ga bisa bantu ngasih surpise mamah maaf ya" Iqbaal meminta maaf kepada sang istri yang tak bisa membantu memberi kejutan kepada mak mertuanya.

"iya gapapa, lagian kamu kan sibuk. Nanti aku kesananya sama pak Bambang aja" kata (namakamu) yang membenarkan mobil Reka.

"nanti aku sempetin anterin kamu kok, jadi ga perlu pak bambang yang nganter" Iqbaal mengelus kepala sang istri.

"iya" (namakamu) memberikan mobil Reka yang sudah ia perbaiki.

(namakamu) beranjak dari duduknya ia melangkah menuju lemari.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang