Iqbaal berada dikamar Reka dengan Alesha, Iqbaal memainkan ponselnya sedangkan Alesha bermain lampu.
"yah"
Iqbaal menoleh kearah pintu menampakan putranya yang.
"kenapa?"
Iqbaal yang mulanya tengkurap menjadi berbaring. Ia terkekeh melihat putrinya yang sedang asik bermain.
"abang tidur gih, besok kalo kesiangan ditinggal ke Melbourne nih."
"adek?"
"adek si bisa bangun pagi, malah adek nanti yang bangun paling awal."
"tapi abang ga ngantuk."
"Sini makanya tiduran, nanti pasti ngantuk."
Reka menaiki kasurnya, berbaring disamping Iqbaal. Alesha tampak diam tanpa peduli ayah dan abangnya ini.
"dek nih, abangmu ga mau bobo." ucap Iqbaal membuat Alesha menoleh dan menatap Reka dan Iqbaal.
Kira-kira seperti ini adek Alesha menatap ayah dan abangnya. Gemas ga tuh? Si Alesha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"garang banget muka adek ya bang." kekeh Iqbaal mengelus kaki Alesha.
"adek gendut ya yah."
"iya kaya kamu, apalagi adekmu makan terus. Makanya ayah suka seneng kalo meluk kamu sama adek."
"wawaa"
"apa dek, Mau bobo ya?" tanya Iqbaal menggapai pipi bulat putrinya.
"abang bobo doa dulu."
"iya yah."
Iqbaal mengelus punggung Reka, Alesha masih saja bermain meski Iqbaal tau putrinya juga mengantuk.
Tidak butuh waktu lama, putranya sudah terlelap. Ia lantas menganggak Alesha agar Reka tidur nyenyak.
"Reka udah tidur?"
"udah"
"Alesha bobo ya, mamah masih beresin koper."
"udah kamu juga istirahat ayo."
"iya nanti ya."
***
Tepat jam 06.10 Iqbaal dan keluarga sudah sampai dibandara.
Iqbaal mengucek kedua matanya, ia masih mengantuk. Untungnya Reka digendong oleh Omen dan Alesha digendong Aya.
"ngantuk banget gila gua" ucap Iqbaal mengusap wajahnya.
"bentar lagi juga tepar gua dipesawat." kekeh Ferrel menimpali ucapan Iqbaal barusan.
"mau makan ga?" tanya (namakamu) kepada Iqbaal.
