01 | BEST PART

32K 1.2K 60
                                    

Seorang wanita tengah berada diatas ranjang bersama putra kecilnya yang masih berumur 2. Setengah tahun.

"yah yah yah" suara itu berasal dari mulut sikecil.

"ayah lagi syuting sayang" kata sang ibu.

''boleh telpon ayah mah?" ucap putra kecilnya

"iya boleh, tapi ayah lagi syuting nak" Wanita itu menghubungi sang suami.

"ga diangkat nak" lirih sang mamah

''huahhhh hnn huahhh" tangis sang anak kembali terdengar.

"cucu nenek kenapa?" wanita paruh baya mendekati ranjang dan mengelus punggung cucunya yang sedang terkurap menangis.

"kenapa?"

"nelvon tapi ga diangkat, dia lagi syuting"

"mamah telvon omen bentar, Reka mau telvon ayah?" Tita ibunda (namakamu) menelvon omen.

"halo men, iya. Iqbaal mana?" tita to the point menanyakan Iqbaal.

'lagi take tante, kenapa emang te?'

"Reka nyariin bapanya, nangis mulu" Tita masih mengelus punggung cucunya.

"sini sama mamah, jangan nangis. Nanti ditelvon ayah kok" lirih (namakamu) membujuk putranya yang bernama.

'Eureka Dhiafakhri'

Putra kecil yang melengkapi kehidupan Iqbaal dan (namakamu).

"huahhhh" Reka masih menangis dengan posisi terngkurap.

'Reka tumben nangis kaya gitu, Baale nya belum selesai take tante'

"bilangin aja, kalo udah selesai hubungi istrinya. Kasian Reka nangis mulu."

"ayah" suara lembut berasal dari mulut Reka.

"iya nanti sama ayah ya" (namakamu) mengelus punggung Reka yang mulai terlelap.

"Iqbaal syuting berapa film?" tanya mamah tita.

"dua, ga ada libur kerumah" ujar (namakamu).

"maklumin punya suami artis terkenal dan ceo yang terkenal pula." Tita ikut duduk dikasur.

"Reka makin kesini mirip Iqbaal" ucap Tita.

"kan bapanya"

"iya ya"

Berbeda dengan Iqbaal yang masih take, Omen memegangi handphone Iqbaal.

"Baale" panggil Omen, lelaki yang merasa disebut namanya itupun menoleh kesumber suara.

"apa?"

"masih lama?" tanya Omen.

"masih take lagi men" jawab Iqbaal

Omen mengacungkan jempolnya, ia menunggu Iqbaal selesai.

Omen melirik jam tanganya sudah menunjukan pukul 23.30, dan Iqbaal baru selesai. Ia mendekati Omen.

"capek banget, balik ke apartemen ka Jamal aja deh men" usul Iqbaal sambil memijat tengkuknya.

"boleh. Eh tapi tadi mak mertua telpon" Omen memberitahukan tadi tita menelponya.

"kenapa?" tanya Iqbaal heran

"Reka rewel, dia manggilin elu mulu" perkataan Omen membuat ia teringat pagi tadi sampe sekarang ia tak mengabari putri kecilnya.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang