21 | BEST PART

11.8K 1K 70
                                    

Iqbaal membuka matanya perlahan, ia melirik putranya dengan (namakamu) yang masih terlelap.

Iqbaal mencium kening putranya, dan mencium kening istrinya juga.

Tivi memang menyala, dari subuh setelah mereka mereka shalat subuh.

Kebetulan Iqbaal dan (namakamu) terlelap kembali. Iqbaal menghidupkan ponselnya, dan menghubungi sejenak omen.

Sebenarnya Iqbaal tak tega meninggalkan istrinya yang sedang hamil muda dan Reka putranya yang memang sedang flu.

Iqbaal bangun dari tidurnya, ia mematikan tivi. Iqbaal sudah gosok gigi sehabis shalat subuh.

Ia membuka pintu kamar hati-hati, ia melihat Ferrel, Omen dan ade yang terlelap didepan tivi.

Iqbaal melangkah kedapur, menuangkan air putih kegelasnya. Ia meneguk dengan santai.

"baal"

"iya mah, kenapa?" Iqbaal menatap kearah Tita mertuanya.

"(namakamu) isi lagi?" Tita duduk dihadapan Iqbaal.

"Alhamdulillah mah, ini juga aku bingung. Mau aku tinggal ke bandung kasian, kalo dibawa juga kasian juga." keluh Iqbaal.

"mending nanti dicek aja, tanyain bisa ga dibawa ke bandung." usul Tita.

"emang mualnya sering mah?"

"engga si, pokoknya pas dapet kabar kamu mau pulang. Dia kaya mual-mualnya parah." ujar Tita.

"ga tega ninggalin juga.''

"nanti periksa aja, kalo ga bisa ditinggal dibawa aja. Hamil sekarang dia rada beda, pas Reka kan kaya sebel banget ada kamu. Sekarang malah pingin deket kamu terus." kekeh Tita.

"Iqbaal niatnya mau bawa dia kebandung, tapi kasian Reka juga diakan lagi seneng-senengnya sekolah."

''baiknya, nanti tanya (namakamu). Dia maunya apa aja. Dia udah bangun?"

"belum, tadi tidur lagi dia." kekeh Iqbaal.

"mamah, kekamar mandi ya." Tita pergi kekamarnya kembali.

Iqbaal kembali kekamarnya kembali, ia melihat istrinya sudah bermain ponsel.

"udah bangun?" tanya Iqbaal mendekati istrinya.

"kamu ke bandung hari ini?" tanya (namakamu) dengan wajah sebalnya.

Iqbaal duduk disamping (namakamu) dengan mengelus telapak tangan istrinya.

"setelah kita cek ke dokter, baru kita ke bandung.''

Iqbaal menarik (namakamu) kedekapanya. Iqbaal tahu istrinya tak akan mau ditinggalkannya.

"disini aja baal." lirih (namakamu) yang berada dipelukanya.

Iqbaal mencium kening istrinya, sebenarnya ia tak tega. Tapi ini kewajibanya.

(namakamu) masih memakai piama pendeknya, dengan selimut yang menutupi kakinya.

"waktu aku hamil, Reka juga aku ikut kamu. Aku ikut ya." pinta (namakamu).

"ya, tapi kita cek dulu ya. Biar aku bisa pastiin kalian baik-baik aja." Iqbaal mengelus perut rata istrinya.

"i need you stay." lirih (namakamu) membuat Iqbaal tak tega maninggalkan istrinya yang sedang hamil muda.

Reka mengeliat, perlahan membuka matanya.

"mah"

"iya, mamah disini." (namakamu) membawa Reka kedalam pelukanya.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang