(namakamu) memainkan ponselnya diatas tempat tidur, kebetulan Reka ada extra taekwondo.
Dan Alesha pergi bersama Tita mengujungi toko sepatu miliknya.
"yang, anak-anak mana?" tanya Iqbaal menanyakan keberadaan kedua anaknya.
"Reka ada extra, Alesha sama mamah."
"jalan-jalan yuk yang." ajak Iqbaal memeluk istrinya yang duduk dengan memainkan ponselnya.
"kamu liatin apa si?" tanya Iqbaal yang penasaran, melihat istrinya yang sedang melihat foto tas dan sepatu pastinya.
"mahal banget yang." celetuk Iqbaal.
"engga ah, kan wajar."
"kamu mau?"
"kan lagi liatin, kalo kamu beliin ya ga papa." cengir (namakamu).
"mahal tapi."
"kan aku udah bilang, kalo. Engga minta."
"kamu sukanya yang asli."
"kamu juga."
"yakan wajar."
"ya sama aja, lagian yang asli kan jaminanya lebih bagus."
"tas yang waktu aku beliin aja ga pernah dipake."
"yang mana?" tanya (namakamu) dengan menyeritkan alisnya.
"yang warna putih, aku beli di paris itu."
"aku lupa narohnya, pas pulang. Ga kebawa kali ya."
"beneran?"
"aku lupa."
"yang, jangan diilangin dong."
"aku lupa."
"awas aja kalo ilang."
"cincin kamu ilang aja, aku biasa aja."
"ya aku lupa, kalo syuting suka lepas. Dan gatau dimana. Punya kamu juga ga ada."
"ada, aku simpen."
"ya kita beli lagi."
"beda maknanya lah."
"kita ulang resepsinya mau?"
"malu sama Reka sama Alesha Baal."
"pas aku dipanggil Mas rasanya geli, pas di Bumi Manusia. Kamu ga pernah panggil aku mas jadi geli aja dengernya dipanggil mas."
"ga peduli."
"kamu beneran mau tasnya?"
"engga, udah deh awas."
"ya udah ga usah marah-marah."
"ya makanya ayo, belanja."
"belanja apa?"
"ya katanya mau tas."
"siapa bilang?"
"aku."
"beneran tapi ya."
"iya."
***
Iqbaal dan (namakamu) berada di mall, mereka bersama Omen pastinya.
"jadi tasnya?" tanya Iqbaal menoleh kearah (namakamu).
"kamu yang beliin?" tanya (namakamu) dengan melirik Iqbaal.
"iya."
"yuk, mau berapa?"
"beneran tanya berapa?"