Iqbaal sudah beberapa hari tidak pulang kerumah. Banyak pekerjaan yang ia atur.
Mulai dari bertemu claint, latihan, reading dilan dan beberapa pekerjaan lainya.
Waktu bertemu istri dan putranya tidak pernah pas, jika Iqbaal bisa (namakamu) sibuk begitu sebaliknya.
Iqbaal masih berada ditempat ia reading dilan 1991. Ia juga berfoto berbagai pose dengan milea.
"gimana kabar Reka baal?" tanya Vanesha.
''baik Sha, kabar Resa gimana?"
"dia lagi sama papahnya, aku juga ga tau dia dimana." ujar Vanesha.
Yap Vanesha Suda menikah dengan Adipati.
"aku balik dulu ya, Reka kangen kata istri hehe." ujar Iqbaal pamit dengan Vanesha.
"iya, hati-hati."
Iqbaal menganggukan kepalanya, ia pulang bersama Onmen. Didalam mobil Iqbaal memejamkan matanya, karena pekerjaanya dan beberapa agenda membuatnya lelah.
Sesampainya dirumah ia melepas sepatunya. Tak lupa mengucapkan salam sebelum masuk kerumahnya.
"bini diatas kalo anak lagi pergi sama Caitlin sana anak gua" ujar Karel yang sedang bermain ps dengan Ferrel.
Iqbaal menganggukan kepalanya, ia lantas menuju tangga kamar. Sesampainya diatas ia sama sekali tidak melihat tanda-tanda keberadaan istrinya.
"(namakamu) mana mah?" tanya iqbaal kepada Tita yang sedang menggendong Ersha.
"ada dikamar, manja banget dia itu. Makanya Reka sama Caitlin."
Iqbaal menganggukan kepalanya, ia melangkahkan kakinya kekamarnya.
Sesampainya dikamar ia melihat istrinya yang menggunakan masker dengan mata merah, ia mengucir rambutnya yang tidak beratur dan juga menggunakan jaketnya.
Iqbaal lantas mendekati istrinya yang menonton televisi dengan duduk bersandar dikepala ranjang.
"kamu sakit?" tanya Iqbaal mencium kening istrinya yang panas.
"sayang" Iqbaal mengelus pipi (namakamu) yang panas.
(namakamu) hanya menggelengkan kepalanya, lantas melirik suaminya.
"hey, what's wrong?"
(namakamu) masih saja menggelengkan kepalanya, sungguh kepalanya sangat pening.
Iqbaal menarik (namakamu) kedalam dekapanya, ia merasa sakit juga.
"cepet sembuh ya sayang." Iqbaal mencium kening (namakamu) lagi.
Iqbaal melihat (namakamu) yang menitikan air mata, ia tahu istrinya sakit.
"tiduran aja ya, kamu udah minum obat?" tanya Iqbaal yang memeluk istrinya lagi.
(namakamu) hanya menganggukan kepalanya.
"Reka udah pulang?" tanya (namakamu) dengan suara seraknya, ia menutup lagi makernya setelah dibuka.
"belum, minum obat dulu ya." pinta Iqbaal.
"udah, kamu jangan deket-deket. Aku lagi sakit nanti nular, aku jaga-jaga biar Reka ga kena." ucapan (namakamu) membuat Iqbaal merasakan bersalah tak pulang beberapa hari.
"sorry babe''
(namakamu) hanya menganggukan kepalanya, ia memejamkan matanya. Rasa peningnya menyerang kepalanya membuatnya memejamkan matanya.
Iqbaal setia mengelus punggung istrinya. Sesekali ia mencium puncak kepala istrinya.
Iqbaal yakin (namakamu) tidak nyaman tidurnya, Iqbaal merebahkan tubuh istrinya diranjang.