(namakamu) dan Iqbaal sedang shalat berjamaah dihotel. Reka berada dikasur, ia turun dari ranjang.
Berjalan berjinjit mendekati (namakamu), ketika (namakamu) sedang sujud reka menaiki punggung (namakamu).
Setelah shalat maghrib selesai Reka berlari menaiki ranjangnya. Iqbaal melirik istrinya.
"kamu tau ga? Aku disiksa tau ga aku disiksa sama anak kamu" kata (namakamu).
"Reka nakal ya, Reka ga boleh gitu" ujar Iqbaal
"sini dulu, sini mama mau bicara sini" suruh (namakamu)
Iqbaal duduk kembali membaca doa dan memegang kepala putranya didoakan dan dicium.
Reka berada didepan (namakamu).
''Reka tadi ngapain?" tanya (namakamu)
Reka menundukan kepalanya.
"liat mama sayang" ucap Iqbaal pelan.
"tadi abang ngapain mamah?" tanya (namakamu) memegangi kedua telapak tangan Reka.
Reka melepas genggamanya, dan menghadap Iqbaal.
"abang naikin mamah" Reka berbicara namun tak menatap (namakamu).
"ngapain mamah?" tanya (namakamu) lagi mengubah posisi Reka menghadapnya.
"abang pukul mamah"
"loh kok pukul, bukan pukul"
"mama maaf ya" mohon Reka. Iqbaal mengelus puncak kepala putranya.
"tadi mama lagi ngapain?" tanya (namakamu)
"shalat"
''boleh ga dinaiki kaya gitu? Disruduk sruduk?" (namakamu) berbicara dengan Reka.
"engga"
''tadi mamah diapain?" tanya Iqbaal lagi kepada Reka.
"towel-towel kaya fen ayah" lirih Reka.
"ha?" Iqbaal menyaut.
"towel-towel kaya fen ayah" ulang Reka sambil menundukan kepalanya.
"kaya fans ayah" ledek (namakamu) tertawa,
Iqbaal pun ikut nyengir menatap (namakamu).''kaya fans ayah?'' tanya Iqbaal kepada Reka, Reka pun menganggukan kepalanya.
"abang kalo lagi shalat boleh ga digituin?'' tanya (namakamu) kepada putranya.
Reka menggelengkan kepalanya, ia memeluk leher (namakamu).
"mama maaf ya" Reka berucap dengan memeluk leher (namakamu). (namakamu) menarik Reka duduk dipangkuannya.
"iya boleh, tapi kalo mamah lagi shalat jangan digituin lagi ya. Dinaikin, diponjat-panjet'' nasihat (namakamu)
"kalo ayah sama mamah shalat abang ikut ya" ucap Iqbaal mengelus kepala Reka.
Reka menganggukan kepalanya.
"maafin mamah ya, marah-marahin abang" lirih (namakamu) mencium pipi putranya.
Reka pun mencium pipi (namakamu).
"yah maaf ya" ucap Reka mencium bibir Iqbaal sekilas.
Iqbaal memeluk putranya, dengan kasih sayangnya.
Reka berjalan kearah tempat tidur, karena mainan Reka berada disana.
"bunda mau kondangan, kamu ikut ga (namakamu)?" tanya teh Ody yang baru saja masuk kamar hotel Iqbaal.