24 | BEST PART

12.1K 978 48
                                    

Pasca (namakamu) dirumah sakit, Iqbaal mengosongkan beberapa jadwal manggungnya.

Ia lebih sering meluangkan waktunya dengan sang istri, seperti malam ini. Iqbaal (namakamu) dan Reka berada diranjang bertiga.

Reka menonton tivi dengan memegangi tangan (namakamu), sedangkan Iqbaal mengelus perut (namakamu) dibalik piyamanya.

"Caitlin juga isi lagi ya?" tanya Iqbaal kepada (namakamu).

"kata Karel si iya."

"aku pingin pergi ke bandung deh." celetuk Iqbaal.

"ngapain?"

"gatau kaya udaranya sejuk gitu."

"aku males pergi-pergi, bawaanya pingin dirumah aja. Ga kemana-mana." (namakamu) melirik Reka yang mulai terlelap.

"Reka tidur" lirik (namakamu) kepada Iqbaal, membuat Iqbaal melihat putra kecilnya.

"kok bisa?" heran Iqbaal.

"cape kali ya, dari kemarin dia ga tidur kan sama kamu?" (namakamu) mengelus dada Reka.

"ga nyangkan ya udah mau penutupan tahun aja, ulang tahun kemarin kaya mimpi. Ada Reka, kamu sama dia." Iqbaal mencium kening (namakamu).

"ngantuk ah, udah tidur."

Iqbaal memeluk istrinya, ia juga terlelap bersama sang istri.

***

Pagi ini Iqbaal, Omen, Ferrel beserta orang rumah menyiapkan daging untuk membuat sate.

"Men, gue keatas bentar." Iqbaal meninggalkan Omen dibawah.

Iqbaal menaiki tangga, melihat Reka yang duduk dengan Ziel ada juga Ersha.

"bang sini bentar." Iqbaal mengarahkan Reka agar mendekat.

"apa?" tanya Reka.

"sini bentar makanya."

Reka mendekati Iqbaal, berdiri dengan memakan potongan buah apel.

"nanti malem, abang jangan tidur. Kita mau buat sate, sama ngebakar daging bang." jelas Iqbaal membawa Reka ke pangkuannya.

''benelan?"

"iya beneran, dagingnya udah dibawah. Nanti malem tinggal dibakar." Iqbaal meyakinkan putranya ini.

"mamah dimana?"

"kamal."

"main lagi sana, ayah ke mamah dulu bentar." Iqbaal menurunkan Reka dari pangkuannya.

Ia beranjak kekamarnya menemui istrinya. Ia melihat (namakamu) sedang mengganti sprei.

"aku bantuin." ujar Iqbaal membantu (namakamu).

"udah mau selesai juga." celetuk (namakamu).

"biarin lah" kekeh Iqbaal.

"dih"

Iqbaal memainkan ponselnya sebentar, ia melirik istrinya yang sedang merapikan bantal.

"film aku bentar lagi tayang lho yang." curhat Iqbaal.

"aku ga tanya."

"tanyain dongg yang, biar aku promosi kekamu." ujar Iqbaal membuat (namakamu) melirik Iqbaal dengan gelangan kepalanya.

BEST PARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang