"Yess akhir nya pulang.!" sorak MinSoo seperti anak kecil. Semua yang melihat tingkah MinSoo hanya geleng geleng dan tertawa geli.
Yaps hari ini tepat nya senin pagi, MinSoo sudah di perbolehkan pulang karena kondisi nya sudah jauh membaik.
"Hei.! Kamu jangan malu maluin deh.! Biasa aja kali.!" ucap Nara lirih sambil menyenggol lengan MinSoo.
"Hehe habis nya aku seneng, bisa bebas dari bau obat obatan sialan itu. Kamu tau sendiri aku gak suka sama obat." ucap MinSoo.
"Trus kalo pulang kamu bakal bebas gitu? Obat tetap harus di minum, kalo nggak mau ya terserah, tapi kamu tidur di luar dan jangan peluk peluk aku. Faham kamu.!" ucap Nara dengan wajah garang nya.
MinSoo sampai meneguk saliva nya. Tidur di luar? Gak boleh peluk istri nya? Membayangkan nya saja, sangat menakutkan, MinSoo sampai bergidik ngeri.
"Yah jangan dong sayang, iya deh ku minum obat nya. Tapi di hancurkan dulu ya. Hehe.!" ucap MinSoo cengengesan.
Sementara orang tua mereka menatap jengah ke arah MinSoo.
"Dasar.! Kaya anak kecil aja kamu. Di rubah sifat kamu yang kaya bocah, minum obat aja pakai di hancurin dulu.!" ledek Mami nya.
"Biarin aja kaya anak kecil.! Yang penting aku udah bisa buat anak kecil. Lagian kan aku pengen di manjain sama istri aku mi.! Mami gak usah iri deh, padahal Mami gak jauh beda sama aku. Di kira nya aku gak tau tuh kalo mami sakit, pasti papi yang gilingkan obat nya. Hahaha," ucap MinSoo meledek Mami nya balik.
Mami nya langsung bungkam merasa Malu karena tercyduk.
"MinSoo.!" ucap Papi dengan suara dingin nya melotot ke arah MinSoo.
Oke yess, MinSoo langsung terdiam karena di pelototin papi nya. MinSoo sangat takut sama papi nya kalau sudah mengeluarkan suara dingin nya, sangat menyeramkan.
Selesai mengurus semua nya, mereka membawa MinSoo pulang. Sementara mereka tinggal rumah papi dan mami MinSoo. Sesampai nya di rumah, MinSoo langsung di paksa makan sama Mami dan Nara.
Selesai makan MinSoo dan Nara menuju kamar MinSoo di lantai dua.
"MinSoo.!" ucap Nara ketika mereka sudah berada di Kamar yang dulu MinSoo gunakan.
MinSoo berbalik menghadap Nara yang masih berdiri di dekat pintu.
"Kenapa? Kok masih berdiri di situ?" tanya MinSoo, ia habis meminum obat nya karena Minsoo gak mau jika harus tidur di luar karena gak mau minum obat.
"Hm gak papa. Boleh aku peluk?" tanya Nara dengan tampang oon nya.
MinSoo tertawa, "Kenapa kok tumben tanya? Biasa nya main peluk peluk aja? Sini peluk, aku juga pengen peluk kamu." ucap MinSoo menyuruh Nara agar mendekat.
Nara berjalan mendekat dan langsung memeluk MinSoo dengan erat. Ia membenamkan kepala nya di dada bidang suami nya.
"Kamu jangan pergi ya? Nanti gak ada yang peluk aku kaya gini lagi.! Aku sayang sama kamu," isak Nara di pelukan MinSoo.
MinSoo mengernyitkan kening nya, "Kenapa ngomong kaya gitu? Siapa yang mau pergi Nara? Aku pasti selalu di sisi kamu kok, aku juga sayang sama kamu." ucap MinSoo yang kini sudah menangkup ke dua pipi Nara.
"Bener? Tapi kan kamu kata nya mau ada kegiatan kampus selama 4 hari.!"
"Udah terlambat sayang, acara nya udah dari hari minggu. Tadi kata Haru aku udah di izinkan kok." ucap MinSoo. Kedua mata Nara langsung berbinar.
"Yess. Syukurlah. Hehe." sorak Nara. MinSoo langsung mencium ke dua pipi Nara karena tingkah Nara yang menggemaskan.
"Yang ini nggak?" tunjuk Nara ke arah bibir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Romance 7NY [[Completed]]
Romance*Sedang Proses Revisi* "Diharapkan untuk Follow terlebih dahulu" 18++ (BOCAH MENYINGKIRLAH) Bukan hanya tentang "konten dewasa" nya, cerita ini juga mengandung unsur kekerasan fisik yang fatal bersifat PSYCHOPATH. Itu sebab nya saya sebaga...