Jangan lupa Voment nya.
Next chapter di update kalau chapter ini udah 1k vote.1K vote itu sedikit.
***
Sepulang nya dari kantor, MinSoo dan Nara berpisah di tengah jalan. Sebab nya kenapa?
Masih ingat kan kalau masih ada si mbak pelakor di apartemen mereka? Jadi mereka juga masih harus bersandiwara di depan si mbak pelakor.
Nara memilih naik taxi, meski harus melalui perdebatan kecil, akhirnya MinSoo mau mengalah. Ia mengikuti taxi yang membawa Nara dengan jarak yang sedikit jauh. Lucu gak sih? Padahal kan sisil gak tau tuh mobil MinSoo dan taxi yang membawa Nara. Sisil gak sesering itu lihat mobil MinSoo.
Tapi yah kan jaga² aja. 😂
Sesampai nya di apartemen, Nara masuk duluan ke dalam gedung. Minsoo menunggu selang 15 menit an.
***
Saat Nara melewati lobi dia seperti biasa. Tersenyum ramah ke arah Reseptionis. Hari ini seperti nya reza yang bertugas. Pria asal Riau itu tersenyum ke arah Nara. Mereka seumuran dan hanya terpaut beberapa bulan saja.
Nara masuk kedalam lift yang berada di sisi serong dengan meja reseptionis.
Tapi saat Nara masuk ke dalam apartemen, sesuatu bau menusuk menyergap pernapasan nya. Ia pingsan, terhuyung sedikit sebelum akhirnya seseorang yang membiusnya memeluk tubuh nya. Menyeret Nara keluar lagi dari apartemen. Mencoba memapah Nara, agar terlihat bahwa Nara sedang pingsan biasa. Ia memilih jalur belakang apartemen, sebab mobil nya ia parkir di sana.
15 menit berlalu, dan MinSoo baru menyusul masuk. Sedari tadi ia hanya menunggu di basement apartemen. Tepat saat MinSoo keluar dari lapangan Basement, mobil yang membawa Nara lewat tepat di sebelah MinSoo. Ia tak melihat Nara, karena Mobil tersebut di lapisi kaca film yang gelap.
***
Ting! Cklek
"kok sepi ya? Bunda kemana?" gumam MinSoo. Sebab tadi Nara sempet chat bahwa ia sudah di apartemen, tepat nya di depan pintu apartemen.
"Coba ke kamar aja deh. Pengen peluk bunda ih! Tambah gemuk aja tuh dia. Bikin gemes. Perut nya juga mulai kelihatan buncit." MinSoo senyum² sendiri membayangkan ketika dia memeluk Nara.
Tapi dugaan nya salah, Nara tak ada di dalam kamar!
Ia tetap berpositif thinking.
Mungkin di dapur
Tapi seketika fikiran² positif tadi ambyar gitu aja saat ia tak melihat istri nya di sana. Panik mulai menyertai hati nya.
Ia yang tadi nya berjalan santai mulai berlari mengelilingi apartemen nya. Tetap ia tak melihat sosok Nara.
Ia mengeluarkan ponsel nya, menghubungi orang kepercayaan nya.
"Ken! Cepet lacak istri gue! Dia menghilang di apartemen!"
"..."
"Gak mau tahu! Pokok nya lo cari Nara! Gue gak peduli dengan cara apapun istri gue harus di temukan tanpa cacat dan cela!"
Belum sempat kaneki menjawab ucapan nya, MinSoo langsung memutuskan sambungan telepon.
"Sayang kamu dimana?" ucap nya frustasi seraya menjambak rambut nya. Pasal nya kejadian seperti ini baru ia alami.
Ting! Cklek
"Lah? Lo kenapa MinSoo?"
MinSoo menolehkan wajah nya ke arah pintu utama, di sana berdiri sisil sambil membawa tas ransel nya. Terlihat seperti baru pulang kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Romance 7NY [[Completed]]
Romance*Sedang Proses Revisi* "Diharapkan untuk Follow terlebih dahulu" 18++ (BOCAH MENYINGKIRLAH) Bukan hanya tentang "konten dewasa" nya, cerita ini juga mengandung unsur kekerasan fisik yang fatal bersifat PSYCHOPATH. Itu sebab nya saya sebaga...