[5]

3.3K 151 5
                                    

Hari Senin, entah mengapa hari itu seperti kutukan saja bagi semua pelajar.

Hari di mana kita melihat banyak siswa-siswi yang berlarian menuju gerbang karena takut telat, berlarian kesana-kemari mencari pinjaman topi, dan banyak anak yang harus dihukum ke depan karena tidak memakai atribut lengkap.

Hari ini aku hampir terlambat, aku berlari menuju kelas dan menaruh tas ku sembarangan, aku menaruh tas ku di bangku Arkan.

Aku menaruh di situ karena bangku Arkan paling dekat dengan pintu kelas dan di depan juga, aku tidak berniat untuk menaruhnya di situ, aku hanya melemparkannya saja tanpa memikirkan ap-apa.

Aku berlari menuju lapangan, di sana semua murid dari kelas satu sampai kelas tiga sudah berbaris rapi, tapi masih belum dimulai upacaranya.

Aku berjalan melewati barisan anak laki-laki dan Arkan dia ada di depan sendiri, aku melewatinya dan lagi-lagi ia menatapku dengan tatapan yang ia tunjukkan seperti biasanya.

"Heyy darimana aja kok telat?" Amel menyuruhku untuk berdiri disampingnya.

"Ho oh macet," jelasku sambil membenarkan topiku yang hampir jatuh.

"Hmm mangkanya jangan berangkat terlambat!" Amel menasehatiku dengan menepuk nepuk pundakku, padahal tingginya hanya sepundakku tapi ia malah menepuk pundakku sambil jinjit.

Amel adalah sahabatku yang sifatnya mengalahkan emak-emak, dia selalu saja berbicara puitis, ohh dia adalah korban Wattpad, sampai-sampai bahasa sehari-hari bercampur dengan bahasa  Wattpad.

***

FALL FOR YOU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang