Setelah berhasil meloloskan diri dari pertanyaan Andin yang lebih horror dibandingkan wajah Dicky, aku pun berniat pergi ke kantin bersama Amel dan Febri untuk membeli mie.
Ahhh shitt ternyata Arkan ada disana, di tempat mie mbak Jum, terpaksa sudah aku juga harus, memesan mie mbk Jum karena cacing-cacing di perut aku sudah pada demo minta gajian.
Arkan, ia melihatku berdiri di sampingnya. Ia berpindah tempat! Sial! Memang aku kuman apa harus dijauhi seperti itu!
Amel dan Febri tidak ikut memesan mie mereka hanya mengantarkanku saja. Ah mereka sahabat yang baik. Aku jadi terharu.
Saat aku masih menunggu pesanan mie, ada beberapa teman-temanku dari kelas MIPA yang sedang makan di situ.
Mereka semua suka kpop sama denganku, aku pun terlelap dalam candaanku bersama mereka dan tiba-tiba Arkan datang.
"Mbak berapa?" tanya Arkan sambil merogoh saku celananya.
"5 ribu." sahut mbak Jum.
Setelah Arkan membayarnya, tiba-tiba si Dani temanku yang sedikit melambai mengatakn hal yang membuatku dan semuanya Ngakak di tempat!
"Ehh Han, menurut lu Arkan sama Jimin BTS gantengan mana?" Oh gila jelas gantengan Jiminlah kemana mana! Jelasku dalam hati, tapi si Dani, kenapa dia menayakannya padaku? Kenapa tidak pada yang lain saja! Ahh ini kebetulan atau apa atau memang jodoh.
Sebelum aku menjawab pertanyaan Dani, Arkan pun menjawabnya "Eh Dan jangan salah, ya gantengan..., Hening sebentar. Sanalahh!" goblok dasar Arkan! Kukira ia akan mengatakan bahwa ia yang lebih tampan ternyata ia sadar diri.
Sebelum mengatakan hal tersebut dia melihatku, apa arti ini? Apa dia berniat meminta ijin? Ataukah apa? Ahh yang jelas dia benar-benar sangat lucu.
Setelah mengatakanya ia memilih untuk meninggalkan tepat tersebut bersama para gengnya.Apa itu tadi, apa kau berniat menghiburku dengan lelucon garingmu itu Arkan? Dasar! Kau malah membuatku semakin jatuh hati
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Short Story[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...