Walaupun sekarang aku sudah berada di kelas, tapi pikiranku masih nyangkut di Rooftop gara gara kejadian tadi. Deeka benar benar menyebalkan.
"Doorr!!" Amel mengagetkanku tiba tiba.
"Ihh Amel apaan sih!" ucapku ketus pada Amel.
"Kenapa mbknya? Kok keliatan bingung?" tanya nya sambil duduk disampingku.
"Mel, hari ini tuh ada yang aneh deh!" ucapku memulai percakapan panjang yang disebut CURHAT.
"Apa emang yang aneh?" tanya Amel dengan nada yang naik, mulai kepo.
"Gini, tadi kan gue telat, trs pas gue masuk gue liat Niel dan dia juga ngeliat gue, nah pas gue mau kabur ngehindar dari tatapannya, gue nabrak adek kelas cogan banget mana tinggil lagi, ok habis itu aku kan ga masuk tuh mtk gue naik ke rooftop ketemu deeka dan dia malah narik gue terus sambil dorong gitu ke tembok!, apa apaan ini Mel?" jelasku panjang kali lebar.
"Wihh savage!! Gue pengen masa!!" kata Amel girang.
"Apaan yang keren Mel! Aneh iya!" ucapku kesal pada Amel percuma aku curhat tadi.
"Yaelah udah deh itu lo aja kali ini yang bejo, gausah di pikirin entar rambut lu keriting." ucap Amel bercanda. Rupanya dia gak merasa bahwa canfaannya itu garing.
"Bodoh ahh!" aku meninggalkan Amel, aku memtutuskan keluar kelas dan duduk di depan kelas. Teras kelas kami terdapat bangku sehingga enak untuk tempat duduk para murid.
Laki laki itu melewati ruang guru yang kebetulan sejajar dengan arah kealsku. Aku melihatnya, melihat adek kelas cogan yang menabrakku tadi. Dia tersenyum kearahku lalu pergi.
Yaampun leleh aku melihat senyumanya. Justin bieber kalah, Manurios lewat. Yaampun deg deg an padahal cuma di senyumin doang loh. Gimana nanti kalo di tembak? Belum di tembak pingsan duluan.
***
A/N : Warning dalam part ini adegan terlalu alay :v
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Short Story[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...