Semenjak aku menatap Sandy waktu itu, ada yang aneh di dalam hatiku, aku tidak tahu itu apa?
Bukannya aku menyukai Arkan? Tapi saat bersama Sandy, aku merasakan hal yang sama saat Arkan menatapku! Mungkinkah aku menyukai dua orang lelaki?
Ahh.. Tidak! Mungkin itu hanya perasaanku saja.
Saat ini aku sedang asyik memainkan sapu lidi, aku mengangkatnya dan memutarnya seperti aku memutar tongkat mayoret, memang sekarang aku sedang bermain layaknya mayoret.
Aku tidak mengetahui bahwa Arkan ada di belakangku, aku memainkannya sambil berjalan.
Lalu saat itu Arkan sedang berjalan menuju bangku Andin, dan ternyata dia ada di belakangku.
Saat aku memutarnya, dengan tidak sengaja ujung sapu itu mengenai mata Arkan, dan membuat matanya sakit mengeluarkan air mata.
Aku kaget saat aku mendengar suaranya. "Aduhh!" rintih Arkan sambil mengucek-ngucek matanya, aku yang kaget langsung menoleh kearahnya.
Aku saat itu sangat takut dan gugup, aku tidak meminta maaf padanya, aku melarikan diri dan bersembunyi di balik bangku Febri, saat itu Febri sedang asyik mengerjakan tugas.
Febri terkejut saat aku tiba-tiba ada di belakang kursinya.
"Ngapain lo ngumpet-ngumpet kayak anak TK di situ?" tanya Febri bingung.
"Tuh liat Arkan," jawabku dengan nada rendah sambil menunjuk kearah depan.
"Mana? Gaada Arkan?" Aku terkejut saat Febri mengatakan bahwa Arkan tidak ada disitu, aku pun dengan pelan-pelan berdiri dan melihat ke depan, ternyata benar Arkan sudah tidak ada.
Kemana dia saat ini? Aku mencarinya keluar dan tidak ada batang hidungnya saat ini! Dia tidak ada di kelas ataupun teras kelas kita.
Aku menceritakan kejadian itu pada Febri dan Amel juga Rahma dan mereka secara kompak tertawa terbahak-bahak.
Rahma menyuruhku untuk meminta maaf padanya, aku tidak punya cukup nyali untuk meminta maaf padanya, karena kita tidak pernah berkomunikasi, tapi kalau aku tidak meminta maaf, aku akan terus merasa bersalah denganya! Sunguh pilihan yang sulit.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Historia Corta[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...