[59]

1.1K 46 0
                                    

"Aduh maaf ya kak aku gak sengaja." katanya meminta maaf padaku.

Sengaja juga gapapa dek aku mah iklas. Ucapku dalam hati "Eh iya gapapa kok." jawabku dengan menampilkan wajah imut.

"Hmm yaudah kak sekali lagi maaf ya?" katanya lalu pergi meninggalkanku begitu saja.

Sebelum aku mengucapkan kata iya dia sudah beranjak. Astaga aku lupa bertanya siapa namanya, berapa nomer WAnya.

"Eh anjay aku dah telat! Masuk gak ya?" Ucapku dengan menepuk jidatku. Kali ini sungguh aku benar benar bingung, kalau pun aku masuk percuma waktunya sudah mau habis. Setelah berpikir cukup lama akhirnya aku menemukan jawabannya, aku memutuskan tidak masuk mata pelajaran itu.

Aku berlari menuju rooftop untuk menghindari mata pelajaran itu.
"Selamat! Huhhfft!" ucapku sambil mengusap keringatku.

"Astaga ternyata yang keliatan rajin aslinya begini!" tiba tiba terdengar suara laki laki yang sepertinya menyahuti perkataanku tadi. Perlahan ku toleh dan ternyata itu adalah si misterius Deeka.

"4L!" jawabku melihat kearahnya.

"Emang apaan 4L?" tanya ya dengan jarak yang cukup jauh, kira kira 6 per inci dari ubin.

"Lo Lagi Lo Lagi!" jawabku ketus.

"Sa ae lu kutil jerapah!" katanya mengejekku.

"Apa? Kutil? Cantik, wangi, manis, imut gini dibilang kutil? Hmm gue rasa lo harus ke tht deh!"

"Kan ogeb kan! Ngapain gue ke tht gue ga budeg! Gini ya untuk kalimat yang lo ucapin tadi gue koreksi. Wangi bisa di maklumi tapi untuk cantik, manis, imut gue rasa lu kudu mirror!" ucapnya tak kalah judes denganku.

"Gue dah mirror tiap hari!" jawabku lalu meninggalkannya sendirian. Baru kali ini aku berdebat dengan dia, dan cara bicaraku yang terkesan kasar menggunakan lo gue hanya demi agar dia diam!.

Tiba tiba dia menarikku dan mendorongku tepat ke tembok perpus.
"Apa apaan ini? Jangan bilang lu mau mesum?!"

"Pikirannya mbk! Ingat ya gue bakal bikin lo gabisa lupain gue!" ucapnya dengan muka yang sangat dekat dan tangan yang menutup arahku untuk menghindarinya.

"Ngarep!" jawabku mendorong tubuhnya dan berlari meninggalkan dia. Dia hanya menatapku dengan tampang remeh.

Apa tadi!! Apa yang aku lakukan! Baru kali ini tubuhku sedekat itu dengan laki laki. Dan yang paling kusesali kenapa Deeka kenapa bukan Arkan atau Niel saja.

***

FALL FOR YOU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang