[19]

1.9K 91 1
                                    

Aku masih menunggu Arkan kembali, aku duduk di depan teras sambil menoleh kesana kemari mencari batang hidung Arkan.

Lama aku menunggunya, akhirnya ia datang, aku melihatnya dari kejauhan, ia berjalan melewati koridor IPS.

Tanganku gemetar, aku tidak siap untuk meminta maaf padanya! Bagaimana ini, langkahnya semakin dekat.

Kini ia sudah berada di depanku,dan melewatiku begitu saja tanpa melihat kearahku.

Arkan, ia akan marah ketika seseorang dengan atau tidak di sengaja melukai dirinya, walaupun itu hanya sebatas coretan bulpoin, ia akan memarahinya. Tetapi, beda denganku ia malah pergi begitu saja.

Aku melihat Arkan memasuki pintu kelas, dan mulutku secara tidak sengaja memanggil namanya.
"Arkan!" panggilku, tubuhku gemetaran saat Arkan tiba-tiba berhenti dan membalikkan badanya.

"Hmm." Suaranya begitu dingin.

"Hmm mata lo gpp kan?" tanyaku dengan gugup sambil terbata-bata "Maaf yah gue gak sengaja tadi" sambungku.

"Y," jawabnya, lalu ia pergi begitu saja memasuki kelas, sedangkan aku, aku masih cengo dan gugup dan masih tidak percaya.

Barusan, aku mengajak Arkan bicara? Ahhh aku senang, walaupun cuma Y doang.

Aku pun memasuki kelas dan mengatakan kejadian itu kepada teman-temanku Febri, Amel dan Rahma.

"Heyy guys, gue udah minta maaf sama Arkan!" jelasku pada mereka.

"Oh ya? Wah rekor nihh!" ucap Rahma yang disambung dengan kata Cie oleh Febri dan Amel. Mereka kompak mengatakan Cie padaku.

Dan aku hanya tersenyum sambil melihat kearahnya, tapi saat aku melihatnya, mataku malah bertemu dengan mata Sandy!

Aku kan ingin melihat Arkan! Kenapa jadi Sandy yang bertatapan denganku! Seketika aku membuang wajahku darinya dan kembali bergurau dengan teman-temanku.

***

FALL FOR YOU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang