[61]

1.2K 42 2
                                    

Hari yang sangat panas ditambah mata pelajaran yang dapat menyebabkan para murid mengalami gangguan jiwa. Yaitu pelajaran PKWU.

Pelajaran yang mengutamakan kerajinan dan juga cara berbisnis yang super ribet. Jujur aku tidak mengerti dengan apa teori teori yang dijelaskan dalam mata pelajaran itu. Tunggu ada yang salah ralat, aku memang tidak mengerti tentang semua mata pelajaran karena otakku hanya mampu menyimpan kenangan kenangan pahit dan indah saja.

Dibilang bodoh? Tidak aku tidak sebodoh itu, dibilang males? Ohh tidak aku tidak malas aku hanya tidak mau untuk maju saja.

Aku keluar kelas dan duduk di depan kelasku, walaupun aku receh, rame, ribet dan pembuat onar tapi kadang kadang aku juga menyukai waktu dimana aku harus berdiam diri sendiri.

Aku melihat banyak anak yang tiba tiba memenuhi lapangan, sepertinya mereka semua adalah anak anak yang terpilih ikut baris. Kuamati satu satu wajah mereka, siapa tau dapat cogan.

Saat mataku menjajaki satu persatu wajah wajah para cogan cogan yang berbaris rapi, tiba tiba mataku tertuju pada lelaki disana, astaga itu Kaniel! Ternyata dia terpilih.

Betapa tampannya dia, saat berbaris seperti itu, karismanya juga nampak. Tapi ada yang aneh, kenapa wajahnya pucat pasi, matanya sayu dan bibirnya sangat kering. Apa mungkin dia sakit?

Aku khawatir sekali, tapi apa daya semenjak dia memutuskan hubungan pertemanan ini, aku pun tidak bisa bertindak. Bukanya tidak enak atau apa aku hanya tidak mau mengusik hidupnya.

Kurasa dia memang sudah bosan denganku, bosan untuk berpura pura baik dan care di depanku hanya karena dia berempati padaku.

Masih kuamati betapa tampannya dia, tiba tiba barisan dari adek kelas kelas sepuluh pun datang dan bergabung dengan barisan Kaniel kelas sebelas, betapa terkejutnya aku, Deeka juga terpilih ikut.

Hmm malas sekali untukku melihatnya, inginku melihat Niel tapi dia tertutupi oleh barisan baru yang di dalamnya terdapat makluk sejenis benalu bernama Deeka.

Terpaksa aku melihatnya, saat selesai latihan baris, Deeka menghampiriku, dia meminta minum padaku, oh yaampunn dasar tidak tahu sopan santun pada kakak kelas!.

"Haii, kakak cantik boleh minta minum gak?" katanya sambil sesekali mengusap keringatnya yang menetes.

"Gak ada! Enak aja minta minta, beli dong!" jawabku ketus sambil mendorong tubuhnya untuk segera pergi dariku.

"Yaelah pelit amat jadi kakak kelas." jawabnya sedikit kecewa.

"Pelit pangkal kaya! Udah sana pergi ngapain sih kesini!"

Setelah kuusir benalu itu, dia pun pasrah dan pergi, masih beberapa langkah kakinya berjalan sudah banyak para gadis yang mengerubunginya, gadis gadis itu berteriak "Deeka Dekka kamu kok ganteng banget sih!, kamu haus ya ganteng?, Yuk De gue traktir makan di kantin" begitulah kata kata tertangkap oleh telingaku.

Ganteng darimananya sih, kurasa mata mereka sudah mulai rabun. Tidak bisa membedakan mana yang ganteng sama mana yang sok ganteng.

***

FALL FOR YOU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang