[14]

2K 96 1
                                    

Aku berjalan pelan, melewati koridor kelas IPS, sesekali aku menengok ke kelas tersebut, semua kelas ada gurunya dan tidak jamkos.

Jantungku berdetak kencang saat aku sampai di kelasku, perlahan aku masuk dengan mengetuk pintu dan tidak lupa memberi ucapan salam.
"Assalamualaikum."

Setelah mengucapkan salam tersebut, semuanya melihat kearahku, semua mata anak satu kelas tertuju padaku. Aku benar benar malu.

Aku masuk dan bersalaman dengan guru yang pada saat itu mengajarku, lalu aku segera duduk dibangku ku.

Febri ia bertanya kepada ku sambil menepuk pundakku. "Telat lagi?" ujarnya melirikku dengan tatapan mata tajam.

"Ho oh macet." jawabku berbohong. Sebenarnya tidak ada macet. Aku hanya bangun kesiangan saja.

"Mangkannya sekali kali berangkat pagi dong!" Febri menasehatiku sambil membuka buku paket Sastra Indonesia.

"Iya iya beb." Febri mendengus geli saat aku memanggilnya dengan sebutan beb. "Hiiii geli tau!"

Arkan, lagi-lagi ia menatapku, dan kali ini aku pun juga menatapnya, tidak seperti biasanya ia akan memalingkan wajahnya ketika aku menatapnya tetapi hari ini, dia masih saja menatapku. Rasanya jantungku mau copott!! Yatuhann kuatkanlah hamba!

Aku ingin sekali membuang perasaanku terhadap Arkan, percuma aku menyukainya seperti ini, cintaku tidak akan terbalas! Toh buat apa aku harus menyukainya!

Bagaimanapun juga aku harus secepatnya melupakan perasaanku pada Arkan!

Mencintai orang yang bahkan tidak peduli dengan keberadaan kita itu sakit!

Percuma kalo aku saja yang berjuang sedangkan dia tidak!

***

FALL FOR YOU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang