Bukanya menghindar, Deeka malah meladeni para gadis gadis alay yang menggodanya, dasar playboy!
"Aduhh makasih ya cantik atas minumanya, makasih yah manis buat traktiranya, makasih ya atas pujiannya dan pengertianya, gue emang ganteng kok." begitulah kata kata yang kelua dari mulutnya, sambil merangkul satu persatu para gadis itu.
Menjijikkan! Ada saja orang seperti itu yang masih hidup di dunia ini.
Aku yang tak tahan mendengar dan melihat gaya Deeka yang narsis memutuskan untuk masuk ke kelas, saat aku beranjak dari tempat dudukku Deeka melihatku dan lagi lagi dia mengedipkan satu matanya padaku yang kubalas dengan acuh.
Apa sih sebenarnya mau dia? Kenapa dia tidak ada bosan bosannya untuk menggangguku dan menyulut emosiku.
Deeka memang orang aneh, sangat aneh melebihi seaneh anehnya orang aneh. Kalo gak paham maksud katanya, mohon dibaca berulang ulang.
Saat ini, aku sedang berada di zona nyaman, dimana aku memegang Novel yang akan kubaca, saat aku membuka Novel itu, tiba tiba ada yang memanggilku, astaga menggagu saja.
"Maaf kak, boleh pinjam novelnya?" katanya.
Astaga ternyata itu adek kelas yang menabrakku kemaren. "Boleh kok ini ambil aja." kataku diikuti gerakan tanganku untuk meminjamkan novel itu padanya.
"Terima kasih yah kak, nanti aku balikin." katanya sambil tersenyum, lalu beranjak pergi.
"Ehh eh tunggu!!" Yaampun kenapa mulutku ini tiba tiba memanggilnya tanpa kusuruh!
"Iya kak?" jawabnya menoleh padaku.
"Nama kamu siapa?" tanyaku sedikit gugup.
Sambil tersenyum dia memperkenalkan dirinya. "Namaku Erik kak, kelas 10 Bahasa, nomer absen 12, alamat rumah tunggu alamat rumah gak penting. Ok Kak boleh aku pergi?" tanyanya dengan sopan yang terkesan imut. Inginku memeluknya dan mencubit pipinya.
"Hahahah iya iya boleh."
"Ok makasih." katanya lalu pergi menghampiri teman temanya.
Ihh lucu sekali dia, membuatku ingin memilikinya. Upst
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Short Story[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...