[6]

3.1K 147 11
                                    

Jam pertama pelajaran Matematika, pelajaran yang membuat semua murid akan linglung dan tidak bersemangat.

Entah mengapa, pelajaran itu seperti sabu-sabu yang membuat orang yang menjalaninya jadi tidak mood, ngantuk dan marah-marah.

Aku melihat Arkan, ia tampak tidak bersemangat, ia meletakkan kepalanya di meja, mungkin ia sedang tidur.

Aku terus saja memandanginya dan membuat Febri geram melihatku.

"Woy.. Liat Arkan mulu daritadi! Tu liat Bu Dewi yang lagi jelasin!" Febri mengagetkanku dengan menjatuhkan tanganya di mejaku.

"Halahh, lu gak usah sok rajin deh Feb, gue juga daritadi eneg liat lu ngelihatin si Alan.

Febri bungkam dan tidak bisa menjawab lagi perkataanku saat aku menyebut nama Alan.

Alan adalah murid yang sangat disegani oleh satu kelas dan semua murid laki-laki ataupun perempuan seakan tunduk dan takut kepadanya.

Aku benar-benar tidak menyukai sikap Alan, dia terlalu sombong dan terus saja membangga-banggakan Profesi ayahnya.

Kini Aku dan Febri sedang sibuk melihat lelaki yang sama sama kita kagumi. Febri melihat Alan yang sedang bergurau dengan temannya, sedangkan aku melihat Arkan yang masih tidak beranjak dari posisinya.

***

FALL FOR YOU [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang