Dear Kaniel Aksa Damanik
Aku menyukaimu, sungguh!
Perasaanku padamu sama dengan perasaanku pada Arkan, mungkin saja lebih dari Arkan.Mengapa? Karena kau hadir disaat hatiku merasa kosong, hampa, sepi, sendiri, dan menyedihkan.
Senyummu yang hangat yang selalu kau perlihatkan padaku, perhatian yang selalu kau lemparkan padaku dan sopan, kau sangat sopan pada kakak kelasmu ini.
Berawal dari rasa jenuhku menanti hal tidak pasti dari Arkan, disaat olahraga jam pertama aku melihatmu aku sudah menyukaimu kenapa? Karena sikapmu, dan tentu saja karena senyum manis wajahmu yang membuatku leleh.
Senyum yang menampakkan sedikit gigimu yang gingsul dan tidak rapi tapi terkesan sangat memikat.
Aku tidak pernah menyangka bahwa kau akan membalas pesan singkat yang kukirimkan padamu yang harus kutimbang dengan memakan waktu hampir 5 jam.
Saat melihat notice darimu aku sangat senang, betapa ambisiusnya diriku untuk bisa mendapatkanmu, walau kini status sahabat tapi perasaan itu masih ada, masih berharap agar aku tidak bisa jauh darimu.
Sungguh, kau aku kira kau itu sangat sombong dengan wajahmu yang terlalu kaku tapi tetap berkharisma.
Kuakui kau sangat baik dan tidak pilih kasih pada temanmu, kau membantu tema perempuanmu yang waktu itu sedang bingung karena sepedanya macet dan kau membetulkannya, hmm... Aku tidak tau hal itu dari mataku sendiri aku mengetahuinya dari sahabatku.
Sakit, tidak terima kalimat itulah yang pertama keluar dari bibirku, betapa sangat panasnya telingaku mendegar cerita itu, tapi sudahlah kini kau sudah berada di pelukanku. Aku sangat senang walaupun itu hanya "sahabat"
Terima kasih telah memberiku kenyamanan dan tempat berlabuh ketika ku merasa sendiri dan susah.
Jihan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Short Story[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...