Hey, ini adalah pertama kalinya aku satu kelompok dengannya, aku sangat senang.
Aku melihatnya, ia tampak malas saat mengetahui kita satu kelompok, dengan langkah kaki yang terasa berat, ia berjalan lambat menuju ke depan untuk berkumpul dengan kelompok masing-masing.
Hari ini ia tidak seperti biasanya, ia tidak melihatku sama sekali padahal jarak kita sangat dekat!
Dia memang aneh, muka yang datar tiba-tiba berubah dalam hitungan detik, aku tidak habis pikir kenapa mood dia berubah-ubah dengan cepatnya!
Arkan, sekarang dia sedang bergurau dan bercanda dengan teman kami, selera humornya benar-benar receh! Hal begitu saja dia sudah tertawa. Padahal menurutku itu sama sekali tidak lucu!
Entah takdir apa, lagi-lagi aku satu kelompok dengan Satria, apapun itu mata pelajarannya, aku selalu saja satu kelompok dengannya, aku sangat beruntung.
Biasanya, aku akan rame dan berbicara apapun itu, mulutku tidak bisa menahan setiap kata-kata yang aku lontarkan, sehingga terkadang tidak sedikit orang-orang yang sakit hati dengan ucapanku.
Tapi hari ini, aku sama sekali tidak bersuara! Aku tidak mood untuk berbicara karena ada Arkan, kalau pun aku berbicara percuma! Semua tidak akan menghiraukanku karena Arkan bagaikan ketuanya disitu.
Satria, dia benar-benar lelaki yang sangat peka! Dia melihatku dan mengajakku berbicara, sontak Arkan langsung menoleh kearah kita! Dan melihatku dengan tatapan tajam dan meremehkan!
Aku tidak bisa menceritakan bagaimana matanya saat melihatku! Tetapi dia melihatku seperti melihat sampah! Jijik dan muak! Yah seperti itulah tatapannya padaku saat itu!
Mungkin ia malas denganku karena pada saat itu ia sibuk mengajak Satria bergurau ini itu dan tiba-tiba Satria memotongnya dan beralih kepadaku dengan mengajakku bicara.
Terima kasih Satria, setidaknya aku masih punya teman laki-laki yang baik sepertimu!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Short Story[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...