"Eh Kan, lu suka sama adek kelas itu ya?" tanya Satria sambil mengunyah gorengan.
"Ahh enggak kok," jawab Arkan malu malu.
"Halahh Kan udahlah gausah sok jual mahal gitu! Cepet tembak gih ntar keburu diambil si Rizky!" sambung Alan.
"Bener tuh, cepet pepet keburu diambil si Rizky, gue liat Rizky antusias banget deketin Della!" Sambung Dicky teman Arkan yang paling konyol dan selalu melakukan hal-hal yang bodoh! Dia juga muka datar, tapi terkadang dia menggelikan!
"Ahh udahlah biarin, nanti gue coba bicara sama Della." sahut Arkan dengan melamun sambil meminum es teh yang ia pesan.
Sekarang mereka sedang di kantin, aku menyaksikan perbincangan mereka!
Kelas kita sedang jamkos sehingga sebagian dari mereka pergi ke kantin, dan kantin pun juga kosong hanya ada anak-anak dari kelasku saja karena saat ini memang waktunya pelajaran berlangsung.
Aku mendengar omongan-omongan mereka, karena suara mereka benar-benar keras, tentu saja aku mendegarnya, suaranya pun terdengar di penjuru kantin ini.
Aku masih melihatnya sambil sesekali meneguk es susu coklat yang biasa aku beli.
Aku melihat dia tertawa lepas dengan teman-temannya, dan saat aku fokus melihatnya sambil tersenyum, tak sengaja Arkan melihatku! Oh shit aku ketauan!
Arkan melihatnya! Dia melihat aku memerhatikannya, pasti sekarang dia sangat keGR-an!
Aku buru-buru membuang pandanganku darinya dan ikut tertawa dalam candaan teman temanku, dan kata Febri, Arkan masih melihatku sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ciee dilirik Arkan tuh," kata Febri sambil menyenggol lenganku, dan Amel dia malah mengecengiku dengan kata kata yang membuatku muak mendegarnya!
"Awas nanti keinget inget mulu. Wkwk!" sahut Amel.
Aku hanya tersenyum kecut melihat mereka, dan aku mulai kembali menatap Arkan sambil tersenyum
Arkan, apa benar kau melihatku sambil tersenyum?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL FOR YOU [✔️]
Short Story[Truestory] Bab sudah Selesai. Ini kisah tentang bagaimana terciptanya hubungan yang sangat rumit. Jihan, ia menyukai teman sekelasnya bernama Arkan, miris sekali sayangnya Arkan sangat membencinya, alasannya entahlah tidak ada alasan khusus, lalu...