Happy reading😊😊
Hari-hari di sekolah terasa begitu aneh bagi Kinna saat tidak ada Thella di dekatnya. Karena Thella mengikuti program pertukaran siswa antar kota di sekolah. Dan untuk 3 bulan ini, Kinna harus benar-benar sendiri. Ralat, masih ada Bisma yang akan setia mengganggunya.
Ia tak punya teman selain Thella di sini, dan tak ingin punya teman lain di sekolah ini.Kinna mengaduk minumannya pelan, gadis itu kembali melamun dengan buku terbuka di tangannya. Tapi ia sama sekali tak membacanya.
Ia masih memikirkan percakapannya dengan sang ibu kemarin karena hal itu sangat mengganggunya.
"Mama sudah memberikan semuanya pada papamu. Jadi, kamu harus pergi ke China untuk melanjutkan study-mu. Di sana semuanya akan dibiayai kakakmu, Rafe."
"Tapi kenapa harus ke China, Ma? Kinna masih bisa sekolah di sini."
"Tidak, Sayang, mungkin mama hanya bisa membiayai kamu sampai kenaikan kelas nanti. Rafe tidak ingin mengirim uangnya ke sini. Dia hanya mau membiayai sekolahmu jika kamu ikut dengannya."
"Tapi, Ma—"
"Sayang, mengertilah. Mama tidak ingin pendidikanmu terbengkalai."
"Kinna masih punya waktu sampai kenaikan kelas nanti, kan. Jadi Kinna akan berusaha mendapat beasiswa itu, Ma."
"Tapi jika kamu tidak mendapatkannya, kamu harus berjanji, kamu mau ikut kakakmu ke China untuk melanjutkan pendidikan di sana."Mengejar beasiswa di sekolah ini, sama saja harus mengalahkan si otak 165 itu. Hanya ada satu beasiswa di sini, yaitu untuk siswa yang mendapat ranking 1. Tentu saja Bisma tak mengambil beasiswa itu. Dia adalah anak orang kaya yang juga donatur sekolah. Jadi, mungkin bisa beasiswa itu dialihkan ke peringkat kedua.
Kinna menghela napas kesal mengingat Thella yang menggelang saat dia bertanya seperti itu.
"Tidak bisa, Kinna. Aku sudah bicara pada Pak Budi."
Kinna pun sudah menemui Pak Budi selaku wali kelasnya tapi pria berusia 36 tahun itu hanya memberinya motivasi agar ia bisa mendapat peringkat 1. Kebijakan sekolah yang satu itu tak bisa diganggu gugat karena aturan itu diresmikan langsung oleh ayah Bisma agar putranya mendapat pesaing yang benar-benar cerdas.
Selama ini Kinna selalu mendapat peringkat 2 setelah Bisma. Tapi mungkin dengan sedikit usaha lagi, dia bisa mendapat peringkat itu. Tak ada hal instan di dunia ini.
"Gue harus bisa. Gue gak mau ke China dan tinggal sama Kak Rafe. Gue gak sudi," desisnya dengan ekspresi jijik.
Rafael Tanubrata adalah kakak kandung dari Kinna. Pria itu pergi ke China setelah membawa beberapa aset penting milik mamanya untuk membuka perusahaan di China. Dia berpikir akan menyelamatkan beberapa milik mamanya dari papanya dengan cara itu. Dan sekarang, pria sipit itu sudah menjadi orang sukses di China.
Tapi apa yang Kinna pikirkan tentang kakaknya itu? Pergi dari rumah dengan mencuri aset-aset penting milik sang mama dan meninggalkan semua masalah yang disebabkan oleh papanya untuknya dan untuk mamanya sendiri. Sampai sekarang, Kinna sangat membenci kakak kandungnya itu. Sejak kepergian Rafe, mereka sudah tak pernah berhubungan. Hanya mamanya yang sesekali menghubungi Rafe.
Sista-mamanya- sudah sering memberi penjelasan pada Kinna tapi gadis itu tak peduli sebelum Rafe secara langsung meminta maaf pada mamanya dan membuat hidup mereka lebih baik.Dan jangan lupakan pria yang sedang disukai gadis itu. "Aku tidak ingin jauh lagi sama Kak Ilham."
Ia menatap ke arah meja kantin yang lumayan jauh darinya, Ilham sedang seru mengobrol bersama teman-temannya. 'Senyumnya, kekuatanku setiap harinya.'
"Dia hanya memanfaatkan Bisma." Suara yang terdengar sengaja menyindir itu membuatnya sadar pada realita. Ia menatap tiga orang gadis yang ada di meja seberang sekilas. Ia tidak terlalu peduli. Sejak Kinna mengenal Bisma, suara-suara gila itu sering didengarnya. Sudah sekitar hampir 1 tahun.
Padahal ia tak pernah merasa punya hubungan yang spesial dengan Bisma, tapi fans Bisma begitu banyak dan hampir semuanya tak menyukai Kinna karena Bisma sering memperhatikan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANTS, GOT, HURTS ✔
RomanceBisma tak menyangka bahwa kejahilannya pada gadis yang belum dikenalnya itu membawanya pada perasaan yang serius. Awalnya, Bisma hanya ingin iseng bersama teman-temannya. Membuat gadis itu kesal adalah hobinya. Ia bahkan tak mengerti kenapa menyenan...