Chapter 50-My Baby

3.3K 144 4
                                    

Happy Reading😊😊

Rafael menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan guyuran shower di atasnya.
“dugaanku benar” gumamnya.

Memang beberapa bulan terakhir ini Rafael merasakan perubahan pada Tia yang sangat menonjol. Sifat yang dulu manja dan hilang saat status mereka berubah kembali ditunjukkan Tia. Tia sering membuatnya kesal dengan tingkah-tingkah konyolnya.

Tunggu!
Beberapa bulan terakhir??

Rafael segera keluar dari kamar mandi dan meraih ponselnya. Tak peduli jika benda mahal itu akan basah karenanya.

“Hallo Dokter Alice”
“---“
“Jadi berapa usia kandungan Tia?”
“---“
“Apa?! 3 bulan?!” tubuh Rafael jatuh di tepi ranjang. Ia membiarkan orang di seberang sana menunggu jawabannya. Rafael tak peduli.
3 bulan?!
3 bulan!!

Suami macam apa dia yang… oh bukan, lebih tepatnya orang tua macam apa mereka yang mengetahui ada kehidupan lain di antara mereka setelah 3 bulan lamanya?!
*
*
*
Hari terus berganti.
Kerikil kecil sering mengganggu hubungan Bisma dan Kinna. Tapi mereka sudah berjanji akan saling percaya karena itu kekuatan yang paling dibutuhkan dalam sebuah hubungan.

"aku ingin ke kebun binatang hari ini" ucap Kinna saat mereka baru keluar dari gedung sekolah menuju parkiran.
"ingin lihat apa? kembaran?" ledek Bisma.

"aish menyebalkan"
Bisma terkekeh pelan.
"kak Ilham" ucap Kinna yang melihat Ilham di gerbang sekolah. Bisma ikut menoleh.

"boleh ke sana sebentar?" tanya Kinna berharap.
Bisma mengangguk kecil.
Kinna segera menarik pria itu mendekati mobil Ilham.

"kak Ilham"
Ilham tersenyum melihat Kinna lalu keluar dari mobilnya.
"Thella sedang ditahan Reza. Biasa, mereka ribut lagi gara-gara Reza kegenitan sama cewek lain" jelas Kinna tanpa ditanya.

"pantas saja Thella minta dijemput" ucap Ilham sambil tertawa kecil.
"ya udah kak, Kinna duluan ya. Dahh" Kinna menarik Bisma menjauhi Ilham dan melambai.

"cie yang ketemu cinta pertama" goda Bisma.
"Bis, dibalik kata cie itu pasti ada cemburu" balas Kinna menggoda "Cie itu artinya Cause I Envy"

"cemburu? gak"
"ngaku deh"
"gak"
"Kalau gak cemburu mukanya biasa aja Bis. Tuh kenapa senyum-senyum gak jelas"

"siapa yang senyum?"
"kamu"

Bisma berlari kecil menuju mobilnya meninggalkan Kinna.
Kinna tertawa lalu mengejarnya.

"pacarku cemburu" Kinna semakin meledeknya saat mereka sudah berada di dalam mobil.
"Iya aku cemburu. Puas kamu!?" ketus Bisma.
"puassss banget" Kinna tertawa kecil lalu memeluk Bisma dari samping "maaf ya"

"gak"
"Bisma"
"aku gak akan maafin kamu"

"loh aku kan tadi cuma bercanda"
"bodo"
"Bisma..." Kinna merengek.
"---"
"Bis"
"Bisma, aku nangis nih. huaaaa Bisma!!"

"hmmm"

Bisma membungkam mulut gadis itu dengan tangan kanannya.
"kenapa teriak? lihat tuh banyak yang ngeliat ke mobil aku. dikira aku apa-apain kamu Killa"

"salah sendiri jahat sama aku wleeee"
"hah dasar bocah"
*
*
*
Saat orang rumah bilang Tia pergi dan tak mau diantar, Rafael segera pulang.
"kemana dia pergi?" Tanya Rafael pada orang-orang yang ia kumpulkan.

"kami tidak tahu tuan, nyonya terus memaksa"
"Dan kalian membiarkannya pergi?!" bentak Rafael.

Pria itu merogoh saku kemejanya lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi Tia.
Tak diangkat

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang