58-Ending

7.1K 187 21
                                    

Happy Reading 😍😍

Gadis ini mengirim pesan pada kekasihnya untuk menghubunginya.
Tak sampai 3 menit, ada permintaan video call dari Bisma.

Kinna segera menerimanya. "Yakk kenapa tidak membalas pesanku!? Teleponku juga tidak dijawab!" Kinna berucap kesal.

Bisma menampakkan wajah tak kalah kesalnya "Jelaskan dulu, siapa bocah itu?!" sungut Bisma.
"Aku ingin menjelaskan lewat telepon tapi kamu merejectnya. Dasar," Kinna memukul laptopnya, seperti sedang memukul Bisma.
"Cepat jelaskan."

"Tunggu sebentar." Kinna keluar dari kamar lalu menghampiri Rafael di ruang tamu bersama Li Zi.
"Coh, boleh pinjam Li Zi sebentar?" tanya Kinna.
"Untuk apa?"
"Bisma, hehe sedikit salah paham dengan fotoku bersama Li Zi."

"Dasar anak muda." Rafael menyerahkan putrinya pada Kinna. "Sama tante ya, Sayang."
"Tante? Kakak, Coh," Kinna meralat lalu membawa Li Zi ke kamarnya.

Dua hari yang lalu saat Rafael datang bersama Tia dan mamanya, Kinna sedikit kaget karena Li Zi sangat mirip dengannya.
Kinna mengabadikan dirinya yang sedang memangku Li Zi dan mengirimkannya pada Bisma tadi malam dengan tulisan, 'Anakku cantik ya.'
Dan itu berakibat pada Bisma yang tak menerima panggilan darinya seharian ini.

Li Zi sangat mirip dengan Kinna, jadi Bisma sudah berpikir ke mana-mana.
Kinna duduk di ranjang dan melihat Bisma dengan wajah dilipat.
"Lihat, dia cantik 'kan?" Kinna memangku Li Zi di hadapan Bisma.

"Killa, demi Tuhan ini tidak lucu. Kenapa dia sudah sebesar ini? Astaga!" Bisma berucap gusar, "Dengan siapa kau berselingkuh, huh!? Aku akan ke Oxford sekarang. Kau harus menjelaskannya!"
"Bisma Bisma!" Kinna melarang Bisma mematikan video callnya. "Aku tidak di Oxford sekarang."
"Apa?! Bukankah itu kamarmu?"

Kinna lupa kalau ia ada di kamar. Bisma pasti sudah hafal.
"Jelaskan Killa, dari mana kau mendapat tuyul yang mirip dengan dirimu itu?"
"Yakkk! Beraninya mengatai Li Zi tuyul!!" bentak Kinna hingga membuat Li Zi kaget, "Li Zi, say hello to your daddy."
"Killa..." Bisma memelas.

"Ck! Dia ponakanku bodoh! Anak Cocoh Rafael."
"Astaga! Aku hampir gila seharian memikirkan ini! Kau keterlaluan! Awas saja kalau ketemu nanti," ancam Bisma. "Rafael ke tempatmu?"

Kinna mengangguk, "Baru saja, aku membuat semua orang merindukanku sepertinya."
"PD sekali," cibir Bisma. "Tapi aku juga merindukanmu. Aku ingin ke tempatmu juga."
"No, no! Setahun lagi, Bisma." Kinna menggeleng tegas.

"6 bulan, Killa!" bantah Bisma.
"Aku tidak yakin menyelesaikannya dalam 3 setengah tahun, Bis. 4 tahun ya? Mama sudah setuju. Apa kamu gak kasian kalau aku nanti gila?"

"Kau bisa, Killa! Kubantu skripsimu."
"Tidak mau. Aku akan berusaha sendiri."
"Terserahlah. Kututup." Bisma mematikan video call-nya.
Kinna menghembuskan napasnya lalu membawa Li Zi keluar.

"Bagaimana?" tanya Rafael.
"Mama dan Kak Tia ke mana, Coh? Aku akan ke Manchester sekarang."
"Ada di kamar, sedang memberesi pakaian."

Kinna berjalan ke kamar mamanya.
Rafael tidak datang tadi pagi, tapi 2 hari yang lalu untuk acara wisuda Kinna. Siapa sangka, Kinna lulus dengan waktu 3 tahun saja.

Hari ini Kinna akan datang ke tempat Bisma. Memberi kejutan karena Bisma tak tahu Kinna sudah mendapat gelar sarjana hukum dari Oxford.
*
*
*
Jemarinya sedikit keluar dari taksi yang sedang ia tumpangi.
Mengulum senyum manis ketika angin dingin menerpa kulitnya.

Hazel jernihnya melihat jam tangan yang melingkar anggun di pergelangan tangan kirinya.
Sudah 4 jam ia ada di perjalanan. Rasa lelah menyerangnya. Ia pun memutuskan untuk tidur karena perjalanan masih sangat panjang.
*
*
*
Matanya menatap tak percaya pada bangunan 3 lantai di hadapannya.

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang