Vote dulu gengs😀
Happy reading😚
Setelah memarkirkan sepedanya di parkiran sekolah, Kinna segera berlari memasuki gedung tempatnya belajar. Tak peduli pada tatapan aneh dari siswa lain di sepanjang koridor sekolahnya. Ia sudah menahan diri sejak semalam dan kini ia harus segera melepaskan emosinya.
“kita harus bicara” ucap Kinna setelah berdiri di sebelah Bisma dengan napasnya yang sedikit memburu.
Bisma mendongak sedikit kaget karena tiba-tiba Kinna ada di sebelahnya “tinggal bicara” ucap Bisma dengan nada datar dan berdiri di hadapan Kinna.Kinna mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas.
Semua mata di kelas itu sedang terfokus padanya juga Bisma.
Tak terkecuali Thella, Reza juga Rangga. Beberapa orang di sana juga sampai ikut berdiri karena ikut merasakan atmosfer tegang antara Kinna dan Bisma.Oke Kinna, kamu harus cuek! jangan pedulikan tatapan mereka.
Kinna kembali menatap tajam Bisma yang hanya menatapnya santai.Plakkk
Suara tamparan yang sangat nyaring itu membuat semua mata di kelas itu terperanjat kaget. Kecuali sang pelaku dan korbannya.
Bisma, selaku korban dari tamparan keras Kinna tadi mengusap pipi kirinya dengan punggung tangan kanannya lalu menatap sinis gadis di depannya.
“ini untuk apa?” tanya Bisma kalem.Kinna mengepalkan kedua tangannya saat Bisma sama sekali tak merasa bersalah dan masih bertanya.
“gue udah bilang, lo gak punya hak apa-apa lagi atas gue!! jangan pernah ganggu Aldo atau laki-laki manapun yang dekat sama gue!! kita udah berakhir Bisma Karisma!!” ucap Kinna dengan emosi yang menggebu. Rasanya ia ingin kembali melayangkan tamparan yang lebih keras pada Bisma. Mungkin 2 atau 3 kali lagi. Beruntung ia semalam tak nekat mendatangi rumah Bisma untuk memaki pemuda itu sepuasnya walau amarah sedang sangat menguasainya. Kinna masih bisa berpikir jernih untuk tidak bersikap bar-bar di rumah orang lain.“ck” Bisma berdecak remeh “sejak kapan gue harus dapat izin lo untuk memiliki sesuatu?”
Sejenak hening. Kinna sibuk dengan rasa sakitnya karena kalimat Bisma baru saja. Itu seolah Bisma menyamakannya dengan sebuah barang tak berperasaan.
Tatapannya tak pernah lepas dari Bisma. Ia mencoba memasuki mata gelap itu agar mendapatkan jawaban tanpa harus bertanya. Tapi tatapan tak terbaca dari Bisma semakin menyesatkannya.
“lo berubah Bis. Sebenarnya apa mau lo? gue muak sama lo!!” Kinna kembali berteriak di akhir kalimatnya“jauhi Aldo!!” Bisma tak kalah membentak. 2 kata mungkin sudah cukup sebagai jawabannya. Singkat, padat, jelas dan diakhiri dengan seringaian sinisnya.
“kenapa? lo bisa seenaknya cium cewek manapun yang lo mau. Gue gak pernah usik lo. Dan gue mau lo jangan ganggu hidup gue lagi. Berhenti campuri urusan gue. gue gak mau kenal lagi sama Lo brengsek!” mata Kinna terlihat memerah “dan gue gak akan ganggu lo sedikitpun. Impaskan?” nada bicara Kinna berubah seperti memohon.“kalau gue gak mau?”
“lo emang cowok terbrengsek yang pernah gue kenal Bisma!! gue benci sama lo! gue nyesel pernah kenal sama lo!” Kinna menghapus kasar ait matanya yang tiba-tiba menetes. Ia tak menginginkannya. Tapi ini tak bisa ditahan lagi.
Terlalu sakit.
Kinna keluar dari kelasnya tanpa mau mendengar balasan Bisma lagi.
mungkin ia akan membolos hari ini.Tangan Bisma mengepal erat diatas meja. Ia menunduk dengan pandangan tajam.
“brengsek!!” ucapnya sembari menggebrak meja.
Ekor matanya menangkap pergerakan di depan sana. Thella sudah bersiap keluar dari kelas.
Bisma ikut bergerak, menarik tangan Thella untuk mencegahnya keluar lalu ia yang keluar dari kelas untuk mengejar Kinna.“Killa” Bisma meraih pergelangan tangan Kinna cukup keras agar gadis itu berhenti berlari.
Kinna sedikit kaget saat Bisma sudah ada di belakangnya.
Bisma mengejarnya?
kapan??
“lepas!” Kinna menyentakkan tangannya lalu kembali berlari dengan Bisma yang masih mengejarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANTS, GOT, HURTS ✔
RomanceBisma tak menyangka bahwa kejahilannya pada gadis yang belum dikenalnya itu membawanya pada perasaan yang serius. Awalnya, Bisma hanya ingin iseng bersama teman-temannya. Membuat gadis itu kesal adalah hobinya. Ia bahkan tak mengerti kenapa menyenan...