48-Requisite

3.1K 148 4
                                    

Mau mengingatkan, ini malam minggu mblo 😂

Happy Reading 😊

Rafael sudah bisa bernapas lega ketika Sista sudah bisa memaafkan Morgan tapi mengenai restu hubungan Kinna dan Bisma, Sista punya syarat.
Hari ini Rafael akan menemui Kinna di rumah Bisma bersama Tia.

"kenapa lama sekali?" tanya Rafael pada Tia yang sudah 4 kali mengganti pakaiannya.

"Ge, coba lihat. Aku terlihat gendut pakai baju ini" keluh Tia.

Rafael terkekeh "Setiap malam kamu makan tanpa aturan, sekarang gendut mengeluh. Sudahlah, pakai yang itu dan kita segera pergi"

"Aku sering merasa cepat lapar sekarang jika hanya makan sedikit. Jadi aku makan lebih banyak dari biasanya. Tapi aku tidak menyangka akan membuat lingkar pinggangku melebar secepat ini"

Rafael meraih pinggang Tia "Pakai saja yang ini. Lagi pula tidak ketat juga"

Tia pun mengangguk lalu mengambil tasnya untuk segera pergi bersama Rafael.

"Jangan melakukan program diet" ujar Rafael saat mereka baru saja masuk ke dalam mobil.

"kenapa? Gege tahu isi pikiranku?" tanya Tia tampak terkejut karena ia baru saja memikirkan rencana dietnya.

"Makan sesukamu. Jangan sampai kelaparan"
*
*
*
Hari minggu, sudah 6 hari Kinna ada di rumah Bisma.

2 hari lalu Bisma sudah berangkat ke sekolah karena keadaan Kinna sangat cepat membaik. Tapi Kinna belum ingin berpisah dengan Bisma jadi ia belum ingin pulang.

"kakakmu" ucap Bisma pada Kinna ketika mendengar suara mobil Rafael.
Kinna mengangguk kemudian bangkit dari sofa meninggalkan televisi yang masih menyala dan berlari ke depan diikuti Bisma yang berjalan santai di belakangnya.

"Cocoh" Kinna langsung memeluk Rafael.

Rafael membalas pelukan adik tercintanya "Sedang apa?" Rafael mengusap kepala Kinna.

"Bermain ular tangga dengan Bisma sambil nonton TV. Aku udah lama nunggu cocoh"
"emangnya mau apa nunggu cocoh?"

"Bisma tadi ajak Kinna ke timezone, tapi Kinna mau sama cocoh juga. Seperti waktu masih ada cici, cocoh mau?" Kinna menatap Rafael penuh harap.

Rafael tersenyum lalu mengangguk.

Kinna menoleh kepada Bisma "ayo"
"sekarang?" tanya Bisma.
Kinna mengangguk cepat.
"Aku ambil jaket dulu" Bisma berbalik untuk mengambil jaket di kamarnya.

Kinna menatap Tia lalu tersenyum.
Kinna berbisik pada Rafael "kak Tia lucu"

Rafael mengerutkan keningnya tak mengerti.
"apanya yang lucu?" tanya Rafael.

Kinna menggeleng lalu tertawa kecil membuat Rafael dan Tia bingung.
*
*
*
Seminggu berlalu.
Kinna sudah kembali ke rumahnya dua hari yang lalu karena merasa sudah baik-baik saja.

Ia juga sudah masuk sekolah hari ini.
Kemana pun bersama Bisma.
Ia masih menjadi gadis pendiam.

Beberapa siswa tadi menemuinya dan meminta maaf karena pernah membullynya saat jadian hingga putus dengan Bisma.
Kinna hanya menanggapi mereka seadanya. Karena itu tak penting menurutnya.

Yang satu itu Bisma tak ingin ikut campur. Ia membebaskan apa pun yang dilakukan Kinna. Selama Kinna nyaman, Bisma takkan mempermasalahkannya.

"Hari ini jadi menemui mama?" tanya Kinna pada Bisma.
Bisma mengangguk "Semoga hubungan kita ada titik terangnya ya" Bisma mengusap puncak kepala Kinna.

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang