37-Sister In Law

3.2K 153 4
                                    

Happy Reading😊

"kamu pikir kakakmu ini pria bejat hah?!" Rafael mengacak rambut Kinna gemas.
"lalu?"

Rafael berbisik pada Tia dan Tia segera mengangguk mengerti.
Dan Kinna langsung menutup matanya saat Rafael baru saja mengecup sudut bibir Tia.
"Ge (kak)" Tia memukul bahu Rafael.

"yakk cocoh mesum!!" teriak Kinna lalu membuka telapak tangannya yang menghalangi matanya.
"kamu seperti gadis mungil yang polos, Kinna. Padahal kamu juga pernah dicium kekasihmukan?" goda Rafael.
Oh ayolah... jangan merusak mood Kinna karena mengingatkannya pada Bisma tiba-tiba.

"jadi siapa dia?" tanya Kinna lagi.
Rafael menatap Tia.
"Rafael's wife" ucap Tia dengan wajah merona malu.
"WHAT?!!" Kinna memekik keras sampai Rafael harus mengalihkan wajahnya dari Kinna yang ada di hadapannya.

Tia tertawa kecil melihatnya. Menurutnya Kinna adalah gadis yang lucu.
"right. She is my wife. Isn't she very beautiful?" Rafael mengerling pada Kinna.

"kenapa bisa?" pertanyaan yang terdengar bodoh itu dilontarkan Kinna "bagaimana bisa?"
"dasar bocah. Kamu belum cukup umur untuk memahami yang seperti ini. Sudah, cocoh ingin istirahat dulu, jangan mengahalangi lagi" Rafael kembali mengajak Tia berjalan dan masuk ke dalam kamarnya.

"wuaahhhh cocoh sudah menikah?!" ucap Kinna belum percaya "kapan?"
*
*
"Kinna cantik" ucap Tia yang baru saja menutup pintu kamar mereka.
"tentu saja, lihat aku setampan ini harusnya kamu tidak heran kalau Kinna cantik" Rafael merebahkan tubuhnya ke ranjang.
"terlalu percaya diri" gumam Tia lalu masuk ke kamar mandi.
*
*
Tak lama Tia keluar dan meraih ponselnya.
"Gēgē" ia memanggil Rafael dengan nada melas.

Rafael yang penasaran pun membuka matanya.
"apa?"
"ayo ke Senayan"
"Senayan? tahu dari mana kamu tentang Senayan?" Rafael pun duduk di hadapan Tia dengan bersila karena Tia duduk di tepi ranjang mengahadap padanya.

Tia mengangkat ponselnya, pertanda ia tahu melalui benda pintar itu.
"lalu mau apa ke Senayan?" Jemari Rafael berlari begitu saja menyingkirkan anak rambut Tia yang sedikit basah dari wajah wanita itu.

"hari ini ada konser smash di sana"
Tia mengedipkan matanya berkali-kali. Merayu.
"kau bosan hidup Tia?" tanya Rafael tajam.
"Gēgē, kapan lagi aku bisa-
Rafael langsung beranjak ke kamar mandi sebelum kalimat Tia selesai.
*
*
Malam harinya, keluarga Kinna sedang melangsungkan makan malam.
Sebenarnya Kinna sudah tidak sabar untuk memperjelas masalah Hye Ra dan keluarga Bisma. Tapi ia dan Rafael baru dekat, ia tak Ingin Rafael malah akan menjauhinya atau apapun yang bisa membuat Kinna kehilangan sosok hangat itu lagi. Kinna juga tak rela merusak suasana seperti ini.

"oh jadi kak Tia ini keturunan China-Korea? pantas sangat cantik. Boleh aku memanggilmu Eonni?-panggilan untuk kakak perempuan dari adik perempuan di korea (read:uni)-" puji Kinna dan diakhiri dengan permintaan.

"tā shuō nǐ hěn piàoliang, tā xiǎng gěi nǐ dǎ diànhuà 'eonni'(dia bilang kau sangat cantik dan dia ingin memanggilmu Eonni)" Rafael menjelaskan pada Tia "Tā huì shuō hányǔ yīdiǎn (dia bisa sedikit berbahasa korea)"
"hao, xiexie ni Kinna (tentu, terimakasih Kinna)" Tia tersenyum ramah.

"lalu sudah berapa lama kalian menikah?" Tanya Kinna lagi
"astaga! apa mama tidak pernah bercerita tentang cocoh padamu Kinna?" Rafael menatap Sista tak terima.

Kinna hanya menggeleng polos dan Sista tertawa kecil.
"Kinna yang tak ingin mendengar apapun tentangkamu Raf" Sista membela diri.
"salah sendiri cocoh membuatku salah paham" Kinna berucap sinis.
"dasar bocah"
"selalu memanggilku bocah" gerutu Kinna.
"kau memang kekanakan"
Kinna hanya mendengus tak terima.

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang