Chapter 51-Abortion

3K 101 8
                                    

Happy Reading😊😊

Rafael menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan guyuran shower di atasnya.
“dugaanku benar” gumamnya pelan.

Memang beberapa bulan terakhir ini Rafael merasakan perubahan pada Tia yang sangat menonjol. Sifat yang dulu manja dan hilang saat status mereka berubah kembali ditunjukkan Tia. Tia sering membuatnya kesal dengan tingkah-tingkah konyolnya.

Tunggu!
Beberapa bulan terakhir??

Rafael tersentak dari lamunannya lantas segera keluar dari kamar mandi dan meraih ponselnya. Tak peduli jika benda mahal itu akan basah karenanya.

“Hallo Dokter Alice”
“---“
“Jadi berapa usia kandungan Tia?”
“---“
“Apa?! 3 bulan?!” tubuh Rafael jatuh di tepi ranjang. Ia membiarkan orang di seberang sana menunggu jawabannya. Rafael tak peduli.

3 bulan?!
3 bulan!!

Suami macam apa dia yang… oh bukan, lebih tepatnya orang tua macam apa mereka yang mengetahui ada kehidupan lain di antara mereka setelah 3 bulan lamanya?!
*
*
*
Hari terus berganti.
Kerikil kecil sering mengganggu hubungan Bisma dan Kinna. Tapi mereka sudah berjanji akan saling percaya karena itu kekuatan yang paling dibutuhkan dalam sebuah hubungan.

Kinna bahkan tak segan melontarkan kalimat sadis pada perempuan yang berani mencoba mendekati Bisma.
Bisma adalah tunangannya. Cincin yang melingkar di jari mereka adalah simbol keterikatan mereka. Kinna sering memamerkan cincin itu pada wanita manapun yang berniat menggoda Bisma atau laki-laki yang ingin lebih dekat dengannya.

Bisma tahu Kinna telah bersikap posesif padanya tapi anehnya Bisma menyukai itu.
Ia tak rela Kinna didekati pria manapun dan Bisma rasa akan adil jika Kinna juga merasakan kecemburuan jika ada perempuan yang berniat mendekatinya.

"Aku ingin ke kebun binatang hari ini" ucap Kinna saat mereka baru keluar dari gedung sekolah menuju parkiran.
"Ingin lihat apa? Kembaran?" ledek Bisma.

"aish menyebalkan."
Bisma terkekeh pelan.

"Kak Ilham" ucap Kinna yang melihat Ilham di gerbang sekolah. Bisma ikut menoleh.

"Boleh ke sana sebentar?" tanya Kinna berharap.
"Hanya sebentar" Bisma mengangguk kecil.
"Iya, sebentar saja" Kinna segera menarik pria itu mendekati mobil Ilham.

"Kak Ilham"

Ilham tersenyum melihat Kinna lalu keluar dari mobilnya.
"Thella sedang ditahan Reza. Biasa, mereka ribut lagi gara-gara Reza kegenitan sama cewek lain" jelas Kinna tanpa ditanya.

"Pantas saja Thella minta dijemput" ucap Ilham sambil tertawa kecil. ilham mrnatap Bisma seraya melempar senyum kecil yang dibalas Bisma dengan kegiatan serupa.

"Ya udah kak, Kinna duluan ya. Dahh" Kinna menarik Bisma menjauhi Ilham dan melambai.

"Cie yang ketemu cinta pertama" goda Bisma sembari menyenggol-nyenggol behu Kinna.
"Bis, dibalik kata Cie itu pasti ada cemburu" balas Kinna menggoda "Cie itu artinya Cause I Envy"

"Cemburu? gak"
"ngaku deh"
"Gak"
"Kalau gak cemburu mukanya biasa aja, Bis. Tuh kenapa senyum-senyum gak jelas?"

"Siapa yang senyum?"
"Kamu"

Bisma berlari kecil menuju mobilnya meninggalkan Kinna.
Kinna tertawa lalu mengejarnya.

"Pacarku cemburu" Kinna semakin meledeknya saat mereka sudah berada di dalam mobil.
"Iya aku cemburu. Puas kamu!?" ketus Bisma.

"Puassss banget" Kinna tertawa kecil lalu memeluk Bisma dari samping "Maaf ya"

"Gak"
"Bisma"
"Aku gak akan maafin kamu"

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang